Miris, Belasan Bocah di Garut Ketagihan Seks Menyimpang

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Sebanyak 19 anak di bawah umur di Garut, Jawa Barat, diduga melakukan aktivitas seks menyimpang gara-gara nonton video porno. Hal itu diungkapkan oleh Ketua RW setempat SH (35). Aktivitas seks itu berlangsung di salah satu rumah di Kampung Cipeuteuy, Margawati, Kecamatan Garut Kota.

SH menyebut, kuat dugaan belasan anak itu telah kumpul kebo lantaran ketagihan bermain seks usai melihat tayangan video porno lewat handphone. ” Pengakuan kepada saya memang sudah lama seperti itu. Jadi mereka ketagihan. Ada yang melakukannya sejak kelas 3, sekarang sudah kelas 6 SD,” katanya.

Saat itu para pelaku dan korban yang rata-rata masih berusia sekitar 12 tahunan itu baru selesai bermain bola. “Jadi selepas bermain bola ada salah satu anak yang bawa hp android, kemudian nonton bersama,” ujarnya.

Salah satu anak perempuan di antara mereka terlihat menangis yang akhirnya menimbulkan kecurigaan. Salah satu orang tua dari belasan anak di bawah umur itu melaporkan kejadian yang dialami anak perempuannya, hingga akhirnya memutuskan melapor ke polisi.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan sudah ada orang tua bocah korban melaporkan kejadian tersebut. “Tim kami sedang bergerak mengusut kasus ini,” ujarnya.

Belasan anak lelaki di bawah umur asal Kecamatan Garut Kota ini dikabarkan ketagihan seks menyimpang sesama jenis setelah dipertontonkan video porno oleh tetangga mereka. Soal jumlah korban, berdasarkan penyelidikan sementara dan keterangan para saksi, Budi membenarkan jumlahnya mencapai belasan.

Budi berjanji kasus ini akan terungkap dalam waktu dekat. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut dikerahkan untuk mencari titik terang kasus ini.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini