Kisah Almarhum Sutopo Purwo Nugroho Lahir Hingga Makan Laron

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjelang wafatnya, Sutopo Purwo Nugroho bisa dibilang hidup serba berkecukupan. Kehidupan yang kontras dengan masa kecilnya yang serba kekurangan bahkan saat lahir orang tuanya harus meminjam tikar tetangga.

Sutopo Purwo Nugroho yang merupakan anak pertama dari pasangan Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmandari sejak kecil sudah hidup prihatin.

Orang tuanya yang berprofesi guru tinggal di Boyolali dan mengontrak rumah bilik bambu bambu. Menurut cerita orang tuanya, rumah kontrakan yang mereka tinggali itu bolong-bolong dimakan rayap. Lantainya pun dari tanah dan belum teraliri listrik.

Sutopo lahir di tikar pinjaman karena persalinan ibunya tidak dilakukan rumah sakit atau di bidan. Dia lahir di rumah kontrakan orang tuanya yang reyot.

Begitu miskinnya keluarga Sutopo saat itu, sampai-sampai ketika musim hujan datang mereka mendapat penganan gratis yaitu laron goreng.

Itu adalah serangga bersayap yang muncul saat hujan usai dengan sayap yang sudah rontok di tanah. Di kalangan masyarakat Jawa laron biasanya digoreng kering untuk dijadikan kudapan sederhana.

Begitulah dua hal di masa sulit kehidupannya yang selalu dikenang Sutopo saat masih hidup.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini