Teroris MIT Belum Tumpas, Operasi Tinombala Diperpanjang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kapolri Jenderal Idham Azis resmi memperpanjang masa operasi Tinombala, yang seharusnya berakhir pada Minggu 28 Juni 2020.

Satgas Tinombala bertugas untuk melakukan pengejaran dan penangkapan anggota teroris Muhahidin Indonesia Timur (MIT) yang hingga kini masih berkeliaran dan meresahkan masyarakat.

“Untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di Provinsi Sulawesi Tengah, Kapolri telah mengeluarkan Surat Telegram Kapolri tentang melanjutkan operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi Operasi Tinombala 2020 tahap III,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Jakarta, Senin 29 Juni 2020.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/360/VI/OPS.1.3./2020 tanggal 26 Juni 2020. Perpanjangan operasi ini terhitung mulai 29 Juni hingga 30 September 2020 atau selama 94 hari.

Berigjen Setiyono berkata, operasi Tinombala diperpanjang karena masih ada 14 buronan teroris MIT yang belum ditangkap.

Selama 2020, masa Operasi Tinombala tercatat dua kali diperpanjang. Pada tahap pertama, operasi dilaksanakan sejak 1 Januari hingga 31 Maret 2020.

Kemudian diperpanjang pada 31 Maret hingga 28 Juni 2020. Lalu diperpanjang lagi pada 29 Juni hingga 30 September 2020. Tugas utama Satgas Tinombala dalam operasi ini adalah mengejar dan menangkap anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang masih tersisa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini