Spoiler One Piece 981 Bocor, Marco The Phoenix Tiba di Wano

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Spoiler One Piece chapter 981 bocor lebih awal pada Senin 1 Juni 2020, dari jadwal rilis resmi yang harusnya pada Jumat 5 Juni 2020 mendatang.

Pada chapter kali ini, yang mengejutkan dan sangat diharapkan adalah kemunculan Marco The Phoenix, eks Komandan Divisi I Bajak Laut Shirohige yang muncul di Wano, ikut dalam pertempuran melawan aliansi Kaido Sang Raja Hewan-Big Mom Charlotte Linlin.

Sepertinya Marco menerima tawaran Nekomamushi untuk bergabung dalam perang. Menurut spoiler dari Redon, Marco disebut datang bersama eks komandan Shirohige bernama Izo, kakak dari Okiku, salah satu dari 9 Sarung Pedang Merah.

Dalam spoiler ini disebutkan juga, Apoo luka parah setelah digasak oleh Eustass Kid. Keduanya melanjutkan pertarungan.

Sementara kelompok Kinnemon melewati ruangan milik Black Maria, salah satu dari The Flying Six atau Tobi Roppo. Namun, ia malah bertemu dengan Big Mom.

Pada bagian akhir chapter 981 ini, Marco, Izo da Nekomamushi sedang bertarung melawan anggota bajak laut Big Mom.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini