Intelijen Irak Klaim Tangkap Pemimpin Baru ISIS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Abdul Nassir Qirdash, sosok yang disebut-sebut pengganti pemimpin ISIS sebelumnya, Abu Bakar Al-Baghdadi ditangkap oleh pasukan intelijen Irak kemarin.

“Hari ini teroris bernama Abdulnassir al-Qirdash ditangkap. Penangkapan ini atas informasi intelijen,” kata pernyataan Intelijen Nasional Irak, seperti dilansir laman Al Arabiya, Rabu 20 Mei 2020.

Al-Qirdash dipandang sebagai kandidat pengganti al-Baghdadi yang tewas dalam penggerebekan pasukan Amerika Serikat di Idlib, Suriah, Oktober lalu.

Namun, sampai saat ini belum diketahui bagaimana dan di mana Qirdash ditangkap.

Sebuah foto yang diperoleh jurnalis setempat dan diunggah ke Internet memperlihatkan Qirdash digiring oleh dua personel keamanan Irak. Qirdash diketahui adalah seorang veteran yang sepak terjangnya sudah dikenal ‘sejak zaman Abu Musab al-Zarqawi’.

Namun kabar dari kantor berita Irak itu menuai keraguan karena foto sosok yang ditangkap itu tidak sama dengan orang yang disebut sebagai pengganti Baghdadi sebelumnya.

Setelah Baghdadi tewas dilaporkan Muhammad al-Maula yang punya nama alias Abdullah Qardash dan dijuluki ‘Sang Profesor’ disebut menjadi pengganti kepemimpinan ISIS.

Sumber mengatakan kepada kantor berita Irak: “Teroris (Qirdash) menjabat sebagai kepala komisi di bawah naungan ISIS dan dia bertugas di ISIS sebagai sosok pemimpin sejak zaman teroris Abu Musab al-Zarqawi hingga perang al-Baghouz yang dikomandoinya.”

Namun belum jelas apakah benar Qardash mengambil alih kepemimpinan ISIS karena kelompok militan itu kini sudah terpecah-pecah. Boleh jadi pria yang ditangkap intelijen Irak itu adalah pemimpin ISIS yang lain

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini