MATA INDONESIA, JAKARTA – Pasangan suami istri tajir asal Gempol, Pasuruan mendadak jadi sorotan. Hal ini lantaran aksi sosial mereka yang anti mainstream.
Di saat Ramadan dan pandemi Covid-19 ini, pasangan bernama Prastisia Kurniawati dan Ferry Angga Asmoro tersebut memberikan bantuan nasi bungkus bagi mereka yang kurang mampu.
Eits, tapi nasi bungkusnya bukan sembarang nasi bungkus lho. Di dalam paket nasi bungkus itu juga terdapat uang tunai senilai Rp 1 juta.
Karena aksinya itu, pasutri tersebut pun jadi viral dan menuai pujian para netizen. Lantas siapa sebenarnya sih Prastisia Kurniawati dan Ferry Angga Asmoro? Dan apa yang memotivasi mereka melakukan aksi sosial itu? Berikut fakta-faktanya.
1. Miris Melihat Konten Prank
Prastisia Kurniawati dan Ferry Angga Asmoro awalnya merasa miris lantaran melihat aksi-aksi sosial di Youtube yang ternyata hanya prank untuk kepentingan konten.
“Awalnya saya lihat video bagi-bagi uang dan sembako di YouTube. Jujur saya terinspirasi dan tergerak untuk ikut berbagi di saat pandemi Covid-19. Tapi saya juga miris ketika itu ternyata hanya prank dan kepentingan konten belaka,” kata Pratisia, dikutip Rabu, 20 Mei 2020.
2. Keliling Pasuruan Pakai Mobil Mewah
Setidaknya ada 20 paket nasi bungkus yang dibagikan Prastisia dan sang suami. Dengan menggunakan mobil Toyota Alphard, Pratisia bersama Ferry berkeliling Pasuruan membagikan nasi bungkus menjelang makan sahur.
“Sasarannya kami berikan ke orang yang bekerja sampai malam hari. Penjual keliling, tukang sapu, dan lainnya. Alhamdulilah saya bisa membantu dan berbagi ke sesama yang membutuhkan,” katanya.
3. Berjiwa Sosial Tinggi
Pasangan satu ini dikenal sebagai pasangan tajir yang berjiwa sosial tinggi. Diakui Pratisia, sedari kecil dirinya sudah diajarkan untuk berbagi pada sesama.
“Masih banyak yang membutuhkan, apalagi kondisi sekarang, pandemi Covid-19 dan Ramadhan. Kami ingin sedikit berbagi kebahagiaan dengan sebungkus nasi bungkus,” katanya.
4. Ketagihan Berbagi
Prastisia dan Ferry mengaku ketagihan berbagi. Mereka pun berencana melakukan kegiatan sosial lagi namun dengan kemasan yang berbeda.
“Jujur, setelah melakukan kegiatan sosial kemarin, saya merasa ketagihan. Saya merasa ingin mengulangi kegiatan tersebut, tapi dengan kemasan yang berbeda. Saya merasa senang melihat ekspresi mereka yang mendapatkan bantuan,” ujar Prastisia.