Sri Mulyani Sebut Sejumlah Bisnis Bakal Untung di Tengah Wabah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai masih ada industri yang bakal meraup untung bahkan menjadi pemenang saat wabah virus corona. Itu adalah industri tekstil dan produk tekstil yang melakukan diversifikasi produk lain seperti alat pelindung diri (APD) atau masker.

“Memang Covid19 menimbulkan dampak negatif cukup dalam semua negara namun tidak semua sektor mengalami dampak negatif, ada sektor diperkirakan menjadi winner,” kata perempuan yang sering dipanggil Ani itu saat melakukan rapat kerja daring bersama BI, OJK dan LPS dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin 6 April 2020.

Selain itu, industri kimia, farmasi dan alat kesehatan yang menyokong kebutuhan primer dalam penanganan Covid19 khususnya dalam peningkatan untuk kebersihan dan kebutuhan vitamin.

Sektor ketiga yakni makanan dan minuman yang berpeluang tumbuh, karena menjadi kebutuhan primer masyarakat khususnya ekspansi layanan pesan antar.

Begitu juga konten elektronik sebagai sumber hiburan baru yang dapat dilakukan tanpa keluar rumah.

Alumunus Universitas Indonesia itu juga menyebut jasa telekomunikasi juga akan melonjak karena kebijakan bekerja dan belajar dari rumah.

Sektor lain yang tidak ketinggalan adalah jasa logistik karena meningkatnya layanan pengiriman seiring adanya kebijakan jaga jarak fisik.

Sedangkan sektor yang mengalami dampak negatif di antaranya pariwisata yang kena imbas paling dalam, konstruksi, transportasi darat, laut dan udara, dan pertambangan.

Sementara itu, yang kinerja bakal menurun karena lemahnya permintaan adalah industri otomotif.

Sedangkan UMKM berpeluang melakukan diversifikasi produk namun permintaan masyarakat terancam menurun. Alasannya tidak ada kegiatan sosial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini