Mantul! Telkom University Ciptakan Robot untuk Sterilisasi Ruangan Pasien

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) berhasil dikembangkan oleh tim dari Telkom University. Robot ini bisa berfungsi untuk desinfeksi dan sterilisasi ruang isolasi pasien tanpa campur tangan manusia secara langsung.

Rektor Telkom University Prof Dr Adiwijaya mengatakan, teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia. Alat serupa digunakan di beberapa negara di dunia, salah satunya Denmark.

Untuk biaya riset dan pengembangan, Robot AUMR ini menelan anggaran sekitar Rp 250 juta. Jika dibandingkan dengan robot AUMR dari luar yang harganya mencapai 80.000 hingga 90.000 dolar Amerika Serikat.

“Disinfeksi dan sterilisasi ruang isolasi sangat diperlukan untuk menghilangkan dan mengurangi kontaminasi mikroorganisme baik yang menempel pada benda (peralatan), lantai, atau udara,” ujarnya dalam siaran persnya, Jumat 3 April 2020.

Menurut Adiwijaya, kontrol terhadap robot ini bisa dilakukan dalam beberapa mode yaitu menggunakan remote control, autonomous control mode dengan melakukan line tracking atau laser range navigation.

“Robot ini juga sudah dilengkapi sensor ultrasonic untuk menghindari menabrak benda di sekitarnya,” katanya.

AUMR ini bermanfaat karena ketika organisme terpapar sinar ultra violet dalam kisaran 200 nm dan 280 nm, maka sinar tersebut akan diserap oleh DNA, RNA dan protein. Penyerapan tersebut akan menyebakan pecahnya dinding sel protein dan tentunya kematian organisme tersebut.

“Robot ini nantinya dapat beroperasi hingga kurun waktu lima jam, untuk sistem kerja UVC nya bisa berlangsung sekitar satu jam,” ujarnya.

Rencananya robot tersebut akan diujicobakan di Rumah Sakit Pindad Bandung dan Wisma Atlet Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini