Berdalih karena Wabah Corona, Presiden Brescia Ancam Mundur dari Liga Italia Seri A

Baca Juga

MATAINDONESIA, ROMA – Brescia, juru kunci klasemen Liga Seri A Italia terancam degradasi ke seri B. Presiden Brescia, Massimo Cellino mengancam bakal mundur jika Liga Italia Serie A musim 2019/2020 dipaksa dilanjutkan, sebagaimana kompetisi saat ini ditangguhkan karena imbas pandemi Virus Corona.

Alasan mundur ini dinilai sebagian kalangan sebagai dalih saja. Apalagi pernyataan itu datang saat timnya memang di posisi akhir sampai giornata ke-26, dan butuh setidaknya 10 poin untuk bisa lolos dari ancaman degradasi. ”Musim ini sudah tidak masuk akal,” kata Cellino kepada Gazzetta dello Sport, Jumat 3 April 2020 seakan berharap musim dibatalkan agar timnya bisa lolos dari lubang jarum.

Menurut Cellino, timnya sudah berhenti karena Virus Corona ini. ”Saya pikir tak ada satu pun tim akan kembali dalam keadaan sedia kala,” kilahnya.

Cellino mengklaim, bahwa mundur dari kompetisi adalah satu-satunya langkah paling masuk akal bagi timnya untuk menghormati warga provinsi Brescia, termasuk mereka yang sudah meninggal sebagai korban COVID-19.

Mantan pemilik Cagliari dan Leeds United itu juga tak terima jika pendapatnya dianggap sebagai cara untuk menyelamatkan Brescia dari degradasi. ”Musim ini seharusnya rampung tanggal 30 Juni 2020, tenggat waktu akhir laporan keuangan serta kontrak pemain. Ini juga merupakan deadline dari UEFA, namun di Italia kini muncul wacana jika Serie A baru akan rampung pada Agustus. Ini tak masuk akal,” kata Cellino.

Memperpanjang musim menurut dia berarti harus ada banyak perubahan regulasi nasional dan internasional. Seperti kontrak pemain, laporan keuangan, tenggat waktu pembayaran utang ke bank, bursa transfer, serta persiapan musim baru. ”Semuanya akan kacau balau, buat apa?” tanyanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini