MATA INDONESIA, JAKARTA – unung Merapi kembali menunjukkan keperkasaannya sebagai gunung berapi teraktif di Indonesia. Merapi mengalami erupsi pada Kamis 2 April 2020 sore pukul 15.10 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 3.000 meter.
Kini status Gunung Merapi masih ‘waspada’. Status ini sudah ditetapkan sejak 21 Mei 2018 lalu.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menyebut erupsi Merapi masih didominasi gas. Hal itu merupakan salah satu karakter unik dari Merapi.
“Tidak ada tanda-tanda untuk terjadi erupsi besar. Erupsi saat ini di dominasi gas, yang merupakan salah satu tipe erupsi Gunung Merapi,” kata Hanik.
Berdasarkan data BPPTKG Gunung Merapi sejak awal tahun 2020 telah mengalami delapan kali erupsi. Sehingga erupsi yang terjadi Kamis adalah rangkaian erupsi Gunung Merapi sejak tahun 2018 lalu.
Hanik meminta agar masyarakat tidak perlu panik dengan kondisi Gunung Merapi saat ini. Dia menyebut potensi bahaya erupsi Gunung Merapi masih pada radius tiga kilometer dari puncak.