MATA INDONESIA, CANBERRA – Presiden Jokowi sangat yakin ibu kota baru berfungsi di akhir masa jabatannya 2024.
“Insha Allah pindah kita,” kata Presiden Jokowi di Mount Ainslie, Canberra, Australia, Minggu 9 September 2020.
Desain ibu kota yang baru sudah ditetapkan 23 Desember 2019 dengan judul “Nagara Rimba Nusa.”
Itu adalah desain pemenang sayembara. Konsep itu ditawarkan Tim Urban+ dengan membawa keseimbangan antara tata kota modern, pembangunan manusia, sifat manusia, dan kelestarian alam.
Kontur lokasi ibu kota baru berbukit-bukit karena merupakan bekas hutan tanaman industri seluas 256 ribu hektare ditambah kawasan cadangan sehingga totalnya mencapai 410 ribu hektare. Sementara kawasan inti yang dibangun hanya seluas 56 ribu hektare.
Ibu kota baru itu terbagi menjadi sejumlah klaster yaitu klaster pemerintahan seluas 5.600 hektare, klaster kesehatan, klaster pendidikan serta klaster riset dan teknologi.
Saat ini pemerintah sedang menunggu undang-undang untuk mendukung pendirian ibu kota negara melalui program omnibus law. Ada 14 UU yang terkait dengan UU Ibu Kota masuk ke dalam omnibus law dan ditargetkan selesai pada April 2020.
Pemerintah sudah meminta tiga tokoh internasional untuk duduk sebagai dewan pengarah pembangunan ibu kota baru tersebut. Mereka adalah Putra Mahkota Abu Dhabi Syekh Mohammed Zayed bin Al Nahyan, CEO Softbank Masayoshi Son dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.