Soal Penyebaran Corona, Kondisi Indonesia Bikin Gak Percaya Universitas Harvard

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di tengah merebaknya wabah virus corona jenis baru, Indonesia menjadi pusat perhatian dunia karena mereka heran belum satu pun ditemukan kasus orang yang terinfeksi virus menakutkan tersebut.

Beberapa media di dunia bahkan membuat laporan yang bernada melecehkan menyebut kemungkinan karena Indonesia tidak memiliki alat untuk mendeteksi virus tersebut.

Pasalnya, menurut riset Harvard University menyebutkan seharusnya virus yang diberi kode 2019-nCov tersebut seharusnya sudah masuk Indonesia.

Menurut riset tersebut penyebaran corona ke luar Cina bergantung pada riwayat bepergian ke dan dari Cina, khususnya Wuhan di Provinsi Hubei. Artinya berkaitan dengan volume penerbangan antar negara tersebut dan Cina.

Maka mereka heran, Indonesia bersama Thailand dan Kamboja yang jaraknya relatif lebih dekat dengan pusat wabah itu di Wuhan, tidak ditemukan jumlah kasus yang fantasis. Terlebih lagi Indonesia yang menyatakan tidak menemukan satu pun kasus.

Pernyataan itu juga bukan sembarangan. Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan drg R Vensya Sitohang, MEpid, kepada wartawan Jumat 7 Februari 2020 menegaskan Kementerian Kesehatan telah menguji 50 spesimen sampel dari pasien yang diduga mengidap virus tersebut. Hasilnya 49 spesimen negatif, sedangkan satu lagi masih dalam proses.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini