Begini Keadaan Pasar Tradisional Wuhan Sebelum Virus Corona Datang

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Wuhan sekarang menjadi kota mematikan karena virus corona yang menyebar dengan cepat di kota tersebut. Seluruh akses menuju kota itu kini ditutup dan terisolasi. Banyak yang mengira bahwa menjalarnya virus itu dari binatang tak lazim yang dijual bebas di pasar Wuhan. Namun banyak yang belum tahu kondisi pasar Wuhan sebelum virus mematikan tersebut menjalar ke mana-mana.

Melihat dari akun channel Youtube Muhammad Hanif Hasballah, pada September 2019 ia memposting perjalanannya ke kota Wuhan, tepatnya di jalan Hankou. Di sana ia menunjukan pasar tradisional yang menjual berbagai macam ikan dan hewan air tawar lainnya yang masih segar. Ada juga hewan laut tapi tidak lagi fresh karena jarak Wuhan dengan laut lumayan jauh.

Video tersebut menunjukkan betapa masih tradisionalnya pasar di Wuhan karena masih menggunakan alat-alat tradisional, seperti memasukan serat kapuk ke dalam bantal dengan menggunakan tangan.

Keadaan warga di sana ramah dan hangat termasuk menyambut turis yang datang. Mereka di sana juga sering bertanya kepada turis dari negara mana asalnya sambil melontarkan senyum dan tawa.

Kemudian, di sana juga ada jajanan halal salah satunya dumpling yang berisikan daging sapi, ayam, dan udang. Hal ini tentu wajar karena rata-rata kota Wuhan sebagian besar beragama Islam.

Namun, sampai detik terakhir video tersebut tidak terlihat pedagang yang menjual makanan seperti ular dan kelelawar yang digadang-gadang menjadi penyebab utama virus corona muncul. Di sana hanya ada kodok hijau yang dijual karena menjadi konsumsi favorit warga Wuhan.

Virus corona sampai saat ini sudah terdapat 9.356 warga terinfeksi dan 300 an orang meninggal dunia yang paling besar terkena dampaknya ialah warga Wuhan.

Corona memang sudah menyebar ke mana-mana dan meluas dengan cepat, dengan kondisi yang darurat seperi sekarang mau tidak mau mengharuskan mereka menggunakan masker setiap saat, yang artinya senyum dan tawa mereka terpaksa dikubur dalam-dalam karena Wuhan benar-benar menjadi kota mati. (Anita Rahim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini