Amerika Ancam Bunuh Pemimpin Baru Garda Revolusi Iran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Perwakilan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran mengancam akan membunuh Ismail Qaani, pemimpin baru Pasukan Garda Revolusi pengganti Jenderal Qassim Sulaimani yang dibunuh pada 3 Januari lalu.

Sulaimani terbunuh dalam serangan udara AS di Bandara Internasional Baghdad atas perintah Presiden AS Donald Trump.

“Jika Qaani mengikuti jejak yang sama membunuh warga Amerika, selanjutnya dia akan menghadapi nasib yang sama dengan Sulaimani,” kata Brian Hook, dikutip dari laman Press TV.

Ancaman tersebut dikemukakan dalam sebuah wawancara dengan koran Arab Saudi, Asharq al-Awsat di sela Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.

“Ini bukan sebuah ancaman baru. Presiden Donald Trump, selalu mengatakan bahwa dia akan selalu melindungi kepentingan Amerika,” ujarnya.

Dalam sebuah pidato pada 9 Januari, Qaani bersumpah untuk melanjutkan langkah yang telah ditempuh pendahulunya. Dia mengatakan tujuannya adalah mengusir pasukan AS dari wilayah Timur Tengah.

Iran mengutuk pembunuhan Sulaimani dan menyebutnya sebagai aksi terorisme negara. Sebagai balasan, Iran meluncurkan roket balistik pada 8 Januari ke dua pangkalan pasukan AS di Irak.

Kendati AS membantah ada korban jiwa dan kerusakan dalam serangan tersebut, sejumlah laporan dan gambar satelit menunjukkan apa yang media AS jelaskan sebagai kerusakan besar di pangkalan tersebut.

Kemudian, militer AS mengonfirmasi bahwa 11 tentaranya terluka dalam serangan balasan Iran tersebut. Khamanei menyebut serangan tersebut hanyalah tamparan untuk AS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Masyarakat Dukung Penuh Aksi Nyata Pemerintah Tumpas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Pemerintah kembali menunjukkan ketegasan dan keseriusannya dalam memberantas praktikJudi Daring yang telah meresahkan masyarakat di berbagai lapisan. Melalui langkah nyatayang dilaksanakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), publik kini menyaksikandampak konkret dari upaya penegakan hukum yang tegas dan terstruktur. Masyarakat pun memberikan dukungan penuh terhadap langkah ini, karena diyakini sebagai bentukperlindungan negara terhadap ancaman sosial yang kian meluas akibat Judi Daring. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam laporan kinerja pada peringatan Hari Bhayangkara ke-79, memaparkan bahwa Polri telah mengungkap 1.297 kasus Judi Daring dan menangkap 1.492 tersangka. Jumlah ini mencerminkan intensitas serta cakupan praktikJudi Daring yang melibatkan jaringan terorganisir dengan skala nasional. Lebih dari itu, Polrijuga menyita barang bukti senilai Rp 922 miliar, serta menindaklanjuti perkara pencucianuang yang berkaitan langsung dengan praktik perjudian digital, dengan total aset senilai Rp 1,8 triliun yang berhasil diamankan. Langkah strategis Polri juga mencakup pembentukan Direktorat Reserse Siber...
- Advertisement -

Baca berita yang ini