Gempa Hari Minggu Rusak Gereja dan Pura di Poso

Baca Juga

MINEWS.ID, PALU – Gempa yang terjadi Minggu 24 Maret 2019 di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah ternyata mengakibatkan kerusakan rumah warga dan tempat ibadah seperti gereja dan pura. Kerusakan parah itu ditemui di Kecamatan Pamona Utara, Poso.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso, Bastian Mentiri mengatakan rumah warga maupun tempat ibadah yang rusak diguncang gempa rata-rata terbuat dari susunan batako.

“Selain itu belum diplester sehingga mudah sekali roboh,” ujar Bastian di Poso, Senin 25 Maret 2019.

Meski merusak bangunan, menurut Bastian belum ada warga yang mengungsi secara berkelompok ke suatu tempat yang aman.

Warga yang terdampak pada umumnya hanya membuat tenda ala kadarnya di depan rumah mereka.

Dampak gempa di Poso paling parah dialami Kecamatan Pamona Utara. Bastian menegaskan gempa skala kecil masih terjadi di wilayah itu pada Senin 25 Maret 2019.

Meski kecil namun membuat warga tetap panik karena bayang-bayang dahsyatnya gempa yang memporak-porandakan Kota Palu, Sigi dan Donggala September 2018 masih terekam dengan baik di benak warga Poso.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini