MRT Jakarta Cetak 790 Ribu Kartu Perjalanan Bagi Penumpang

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mengeluarkan 790 ribu kartu perjalanan untuk menaiki MRT bagi masyarakat. Kartu ini sudah mulai dijual perhari ini, Senin 25 Maret 2019.

Secara rinci disebutkan, kartu terdiri dari 490 ribu kartu sekali perjalanan (single trip) dan 300 ribu kartu perjalanan berkelanjutan (multi trip). Kedua kartu tersebut bisa didapatkan penumpang pada mesin tiket otomatis atau gerai tiket MRT Jakarta yang ada di setiap stasiun.

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan kartu single trip akan dibanderol dengan harga Rp15 ribu per kartu. Sementara kartu multi trip seharga Rp25 ribu per kartu. Harga yang harus dibayarkan penumpang tersebut merupakan batas saldo minimum untuk deposit kartu selayaknya kartu perjalanan milik Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline.

Menurut William, kartu tersebut perlu dimiliki masyarakat, karena mulai Senin hingga Minggu 31 Maret 2019, penumpang harus menempelkan kartu perjalanan di pintu masuk menuju peron stasiun. Meski demikian, pada periode tersebut sejatinya penumpang tidak dipungut biaya atas perjalanan yang dilakukan penumpang.

“Walau selama 25-31 Maret 2019 begitu tap, pintu terbuka, tapi saldo tidak terdebet. Baru per 31 Maret 2019 pukul 24.00, saldo terpotong,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan kartu single trip akan membaca satu siklus perjalanan, yaitu tap in yang menandakan penumpang masuk ke dalam peron kereta dan tap out yang menandakan penumpang keluar dari peron kereta. Penumpang perlu memastikan kartu perjalanan yang digunakan memiliki saldo yang cukup, bisa terbaca atau valid dengan sistem pintu, dan tidak kadaluarsa.

Pada masa operasi komersial gratis selama 25-31 Maret 2019, perusahaan bakal mengerahkan tujuh rangkaian kereta yang siap dioperasikan dan satu rangkaian kereta cadangan. Penumpang bisa menaiki kereta yang melaju dengan rute Stasiun Lebak Bulus sampai Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) setiap 10 menit sekali dari pukul 05.30-22.30 WIB.

Adapun, operasi komersial berbayar dimulai per 1 April 2019. Pada masa ini, penumpang sudah harus membayar perjalanan yang ingin ditempuhnya. Pihak MRT Jakarta akan menyediakan 14 rangkaian kereta aktif dan dua rangkaian kereta cadangan pada masa ini.

“Jam operasional dsari 05.00 sampai 24.00 WIB dengan jarak waktu antar kereta sekitat 5 menit pada jam sibuk dan 10 menit pada jam non sibuk,” katanya.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini