Fokker, Tokoh Penerbangan Dunia yang Lahir di Blitar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Siapa yang menduga tokoh terkenal dalam sejarah kedirgantaraan dunia, Anthony Herman Gerard Fokker ternyata memiliki hubungan dengan Indonesia? Tanah Nusantara ini adalah tempat kelahiran lelaki Belanda tersebut.

Tepatnya pada 6 April 1890 bayi Fokker lahir. Namun, dia tidak sempat berkembang dewasa di Blitar, sebab setelah berusia empat tahun Fokker dikirim ke Eropa untuk bersekolah.

Sejak kecil Fokker sudah terobsesi dengan pesawat terbang. Di usianya yang ke-20 dia membuat desain pertama pesawatnya yang disebutnya De Spin (laba-laba).

Pesawat tersebut dirancang sejak 1910 dan diterbangkan di sekitar Sint Bayokerk Haarlem pada 31 Agustus 1911 tepat pada hari ulang tahun Ratu Wilhelmina.

Perang yang berkecamuk, justru menjadi ajang Fokker membangun reputasinya. Pada Perang Dunia I dia menghadirkan, Red Baron. Itu adalah pesawat bersayap tiga lapis yang sempat menjadi legenda berbahaya Jerman dalam Perang Dunia I di Eropa.

Dalam sejarah Perang Dunia I, Red Baron benar-benar menjadi pesawat yang menebar kehancuran bagi musuh-musuh Jerman. Menurut catatan Pamella Dell, dalam “A World War I Timeline” (2014), Richtofen menyatakan telah menjatuhkan 80 pesawat terbang musuh dengan Red Baron.

Sayangnya pada 21 April 1918 Jerman ditimpa kekalahan dalam Perang Dunia I. Setelah kekalahan tersebut Anthony Fokker harus kehilangan konsumen pentingnya yaitu Militer Jerman. Kemudian perusahaannya dipindahnya ke Belanda.

Namun pada 21 Juli 1919, perusahaan itu bangkit dengan bendera N.V Koninklijke Nederlandse Vlietuigenfabriek Fokker. Namun, Anthony Fokker tidak lagi menjadi pedagang pesawat yang terus membuat pesawat tempur untuk membunuh lawan.

Dia beralih membuat pesawat penumpang komersil, saat pasar penerbangan komersil sangat masih terbatas. Pada Oktober 1919, desain Fokker F.II terbang perdana. Itulah pesawat penumpang pertama yang diproduksi Fokker.

Anthony Fokker pun terus melakukan perkembangan dan pada April 1921 dia meluncurkan Fokker F.III pesawat yang mampu mengangkut lima penumpang. Salah satu pembelinya adalah maskapai penerbangan Belanda Koninklijke Lucthvaart Maastschappij (KLM).

Pesawat itu pernah digunakannya ke Hindia Belanda untuk melihat tanah kelahirannya di khatulistiwa.

Tahun 1920-an menjadi awal kejayaan Fokker. Dia pun memindahkan bisnisnya ke Amerika Serikat pada 1923.

Awalnya perusahaan tersebut dinamai Atlantic Aircraft Corporation, namun pada tahun 1927 menjadi Fokker Aircraft Corporation of Amerika.

Anthony Fokker meninggal pada 23 Desember 1939 di New York. Meski sudah berpulang, nama Fokker terus digunakan sebagai merek pesawat.

Salah satu produknya terlaris pesawat jenis turboprop Fokker F-27 yang dirilis pada 1958. Hingga 1986 pesawat tersebut terjual hingga 800 unit.

Tak hanya memproduksi Fokker F-27 saja, perusahaan tersebut memproduksi pesawat Fokker F-28 “Fellowship”, Fokker F50, Fokker F70 dan Fokker F100. Pembelinya bukan hanya Jerman, Belanda ataupun Amerika saja, tetapi juga Indonesia.

Perusahaan flag carrier Garuda Indonesia tercatat pernah mengoperasikan kedua jenis pesawat tersebut di 1970 hingga 1980 -an. (Nita Khairani)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini