Royke Tumilar yang Ditunjuk Menteri Erick Jadi Dirut Adalah ‘Orang Dalam’ Bank Mandiri

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Royke Tumilaar yang ditunjuk Erick Thohir menjadi Direktur Utama Bank Mandiri bisa disebut ‘orang dalam’ bank plat merah tersebut.

Sarjana ekonomi Universitas Trisakti itu bahkan memulai karirnya sebagai analis kredit di Bank Dagang Negara yang merupakan salah satu bank merger menjadi Bank Mandiri.

Jabatan terakhirnya di bank itu adalah Senior Professional pada Tim Penyelesaian Kredit. Setelah krisis moneter 1998, Royke otomatis menjadi karyawan Bank Mandiri yang merupakan bank baru hasil merger BDN, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia.

Berbagai jabatan di bank terbesar tersebut mulai dirambahnya sejak 2007. Awalnya dia menjabat Group Head Regional Commercial Sales I hingga Mei 2010. Namun, Agustus 2009, jabatan itu dia rangkap dengan jabatan Komisiaris Mandiri Sekuritas.

Setelah itu dia menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta dan memegang jabatan tersebut hingga Mei 2011. Setelah itu Royke dipromosi menjadi Direktur Pengelolaan Perbendaharaan, Institusi Finansial dan Pengelolaan Aset Khusus.

Jabatan terakhirnya di bank tersebut adalah Direktur Corporate Banking. Kini dia memimpin bank yang sudah membesarkannya.

Meski begitu, bukan kali ini saja namanya masuk bursa calon Direktur Utama Bank Mandiri. Pada 2016 dia pernah dicalonkan namun yang terpilih justru Kartika Wirjoatmodjo.

Setelah Kartika ditunjuk Erick mendampinginya sebagai Wakil Menteri BUMN, barulah Royke meraih posisi tertinggi Bank Mandiri.

Selain Royke, Erick juga menunjuk nama-nama tenar di bidang ekonomi seperti Chatib Basri yang diposisikan sebagai wakil komisaris utama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini