Innalillahi, Kecelakaan Bus di Cipali 7 Orang Tewas, Termasuk Khofifah

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Cipali kembali memakan korban, akibat Bus Sinar Jaya B 7949 IS pindah jalur di KM 117 arah Jakarta. Tujuh orang tewas dan 16 orang terluka.

Hal itu dibenarkan Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo yang menyatakan kecelakaan terjadi Kamis 14 November 2019 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB.

Menurut Dedi, Bus Sinar Jaya melaju dari arah Jakarta menuju Palimanan yang berada di jalur A tiba-tiba berpindah ke jalur B akibat pengemudi tidak bisa mengantisipasi laju kendaraannya.

Akibatnya bus itu bertabrakan dengan Bus Arimbi yang datang dari arah Cirebon yang sama-sama berada di jalur B namun arah yang berlawanan. Sinar Jaya menuju timur sedangkan Arimbi ke barat.

Korban dilarikan ke RSUD Subang, Jawa Barat dan perkara itu ditangani Polres Subang.

Identitas korban meninggal dunia adalah sebagai berikut:

1. Surta (61) laki-laki, Cigombong-Lebak
2. Warsidin (53) laki-laki, Cilandak-Jakarta Selatan
3. Aris Yunianto (37) laki-laki, Comal-Pemalang
4. Kuntarsih (37) perempuan, Bojong-Pekalongan
5. Khofifah (32) perempuan, Kedung Galar-Ngawi
6. Imam Safi’i (27) laki-laki, Siwalan-Pekalongan
7. Salsis (24) laki-laki, Sragi-Pekalongan

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini