Waspada, Banjir Bandang Susulan Masih Ancam di Jayapura

Baca Juga

MINEWS.ID, PAPUA – Masyarakat Kabupaten Jayapura diminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua terhadap banjir susulan.

Menurut pengamatan Badan itu, langit di Puncak Gunung Cycloop dan kawasan sekitarnya masih tertutup awan mendung tebal yang berpotensi menyebabkan hujan.

“Jadi harus waspada,” kata Kepala BPBD Provinsi Papua Welliam R. Manderi, di Jayapura, Minggu 17 Maret 2019.

Menurutnya banjir bandang Sabtu 17 Maret 2019 malam hari melanda Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo dan Sentani Kota, selain itu juga Kampung Yahim serta Kehiran.

Korban meninggal dunia hingga kini sudah tercatat 42 orang. Sementara 10 orang luka ringan dan 21 luka berat.

Sejumlah pemukiman warga hancur diterjang banjir yang membawa lumpur tebal dan potongan pohon kayu.

Hingga kini PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) hingga kini masih memadamkan energi listrik di lokasi banjir bandang dan sekitar area Kabupaten Jayapura.

Selain untuk keamanan warga, Juru Bicara PT PLN WP2B Septian Pujianto kepada Antara di Jayapura, Minggu, mengatakan pemadaman tersebut karena jaringan listrik milik PLN rusak parah.

Banjir itu diduga semakin marak dan meluasnya perusakan hutan lindung di Kawasan Pegunungan Cycloop. Karenanya balok kayu banyak terseret banjir dari pegunungan hingga kota.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini