Begini Strategi Burhanuddin Sikat Yayasan Soeharto di Mahkamah Agung

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Prestasi terbesar Jaksa Agung ST Burhanuddin yang akan melakukan sertijab hari ini 24 Oktober 2019 adalah memenangkan gugatan atas Yayasan Supersemar milik keluarga mantan Presiden Soeharto.

Gugatan yang dimenangkan itu terjadi saat lelaki kelahiran Cirebon itu menjabat Jaksa Agung Muda bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (JAMDatun) Kejaksaan Agung saat dipimpin Basrief Arief. Dia pensiun dari jabatan itu pada 2014.

Pada 3 Juni 2013, sebagai jaksa pengacara negara ST Burhanuddin menerima Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi Nomor: 2896K/Pdt/2009 jo Nomor 904/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Sel yang memenangkan Jaksa Agung sebagai pengacara negara atas gugatannya terhadap Yayasan Beasiswa Supersemar.

Pada putusan kasasi tersebut Mahkamah Agung mengabulkan gugatan pengacara negara sebagai penggugat dan mengharuskan Yayasan Beasiswa Supersemar membayar kepada Jaksa Agung US$ 315.002.183 dolar AS dan Rp 139.229.178 sebagai hukuman karena telah melakukan perbuatan melawan hukum.

Yayasan milik Soeharto itu juga diharuskan membayar biaya perkara yang nilainya Rp 500 ribu.

Namun, hingga kini eksekusi aset yayasan tersebut belum selesai karena belum selesai diinventarisir.

Mudah-mudahan setelah menjadi Jaksa Agung ST Burhanuddin bisa menyelesaikannya dengan baik sehingga penyelesaian kasus tersebut benar-benar tuntas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini