Melawan Konten Negatif di Internet dengan Tips Jitu ala Menkominfo

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Konten negatif seperti hoax atau provokasi benar-benar menjadi benalu dalam perkembangan dunia digital di Indonesia. Tapi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) punya cara-cara jitu menghadapi konten-konten berbahaya tersebut.

Ia mengatakan, salah satu cara menghadang konten negatif adalah dengan meningkatkan literasi digital. Dengan penguatan literasi digital, Rudiantara yakin masyarakat Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan di era kekinian.

“Literasi digital sangat penting, karena tingkat pengetahuan masyarakat masih belum baik. Pasalnya, era digital ini sangat cepat dan sulit dibendung informasinya,” kata Menkominfo dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

Ia mengakui, Indonesia rentan dengan penyebaran konten negatif melalui internet. Maka dari itu, Rudiantara berkata pemerintah sudah punya penangkalnya, sebuah gerakan nasional untuk memperkuat literasi digital, yang dinamakan dengan Siberkreasi.

Gerakan ini mendorong agar warganet alias netizen Indonesia sama-sama aktif berpartisipasi menyebarkan konten positif di internet. Dengan harapan, pemanfaatkan teknologi ini dapat menghasilkan sesuatu yang produktif.

Rudiantara pun mendukung langkah Siberkreasi menyebarkan literasi digital sekaligus menjadi suatu kegiatan positif yang membuat masyarakat menjadi lebih tahu dan mengerti dalam menggunakan internet secara bertanggung jawab.

“Untuk itu dibutuhkan literasi digital agar masyarakat luas mampu memilih dan memilah konten serta memerangi info hoak, hate speech dan berita negatif lainnya,” kata Rudiantara.

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini