Takut jadi Korban Kerusuhan, Dokter di Papua Minta Dipulangkan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Insiden kerusuhan di Wamena yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa membuat masyarakat yang tinggal disana trauma. Bahkan, warga pendatang seperti dokter meminta untuk dipulangkan, karena rekannya ada yang menjadi korban pembakaran.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan memang ada beberapa dokter yang berdinas di Papua meminta dipulangkan. Namun, ada juga yang masih mau bertahan dengan alasan mengabdi. ”Kami sedang melakukan pendataan,” katanya.

Saat ini Faqih belum tahu jumlah pasti dokter yang berada di Papua maupun Papua Barat. PB IDI melakukan pemantauan melalui IDI Papua. Menurut dia, dokter yang meminta evakuasi akan dibantu.

”Proses tersebut sedang berjalan. Kami koordinasi dengan TNI,” kata Faqih.

Dia menyatakan, IDI membebaskan para dokter untuk memilih mau tinggal atau tidak. Dokter yang menyatakan tetap tinggal dimintai nomor yang bisa dihubungi untuk koordinasi pengamanan.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan sudah berkoordinasi dengan kepala Dinkes Papua. Menurut dia, dokter yang bertugas sudah dikawal TNI maupun Polri.

Kemenkes mengimbau dokter yang bertugas merapat ke daerah aman. Salah satunya Jayapura. Namun, perpindahan tersebut tak bisa serempak karena terbatasnya transportasi. Layanan di sana tak akan terganggu karena menurut dia masih banyak dokter asli Papua.

 

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini