Penurunan Suku Bunga Acuan The Fed dan BI Bikin Rupiah ‘Sumringah’

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat, 20 September 2019. Rupiah tercatat berada di posisi Rp14.055 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat 0,04 persen.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.085 per dolar AS atau menguat dibanding kemarin yakni Rp14.099 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah bergerak di rentang Rp14.054 hingga Rp14.090 per dolar AS.

Mengutip data RTI Business, beberapa mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang menguat 0,1 persen, yuan China 0,12 persen, dan dolar Singapura menguat 0,28 persen.

Sementara, mata uang negara maju seperti euro dan poundsterling Inggris masing-masing menguat sebesar 0,07 persen dan 0,08 persen. Namun, dolar Australia tercatat melemah 0,04 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa penguatan mata uang garuda ditopang oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menurunkan suku bunga acuan.

“BI telah menurunkan BI 7DRRR sebesar 25 basic points (bps) menjadi 5,50 persen karena salah satu faktornya ialah terkait dengan stabilitas rupiah,” ujar dia sore ini.

Sementara dari sisi eksternal, kata Nafan, penguatan rupiah juga ditopang oleh sikap The Fed yang juga telah menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps. Hal tersebut dalam rangka mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi AS. “Penurunan tersebut tentunya memberikan katalis positif bagi rupiah,” kata Nafan.

Berita Terbaru

Pemerintahan Prabowo-Gibran Berkomitmen Mewujudkan IKN Sebagai Kota Ramah Lingkungan

Oleh: Dewi Ambara* Indonesia kini memasuki era baru dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dipimpin oleh Presiden...
- Advertisement -

Baca berita yang ini