Harga Bapok Aman, Ini Jurus Disdag Kulon Progo Redam Gejolak Harga Jelang Libur Nataru

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Dinas Perdagangan (Disdag) Kulon Progo mulai mempersiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi potensi lonjakan harga bahan pokok (bapok), terutama menjelang libur akhir tahun ketika permintaan masyarakat biasanya meningkat tajam.

Sekretaris Disdag Kulon Progo, Chatarina Tri Subekti Widayati, menjelaskan bahwa pihaknya akan memperketat pemantauan harga serta ketersediaan bahan pokok di pasar.

“Kami fokus memastikan stabilitas harga dan kecukupan pasokan,” ujarnya.

Menurut Widayati, keamanan stok bapok menjadi prioritas karena persediaan yang cukup akan menjaga harga tetap stabil.

Untuk memastikan pasokan tetap aman, Disdag Kulon Progo juga bekerja sama dengan kabupaten/kota lain di DIY, termasuk memasok bahan pokok dari daerah yang mengalami surplus ketika terjadi kekurangan di Kulon Progo.

“Langkah ini kami ambil sebagai respons atas kemungkinan meningkatnya kebutuhan bahan pokok dari masyarakat,” katanya.

Saat ini, ia memastikan bahwa harga bahan pokok di Kulon Progo masih tergolong stabil. Evaluasi rutin terus dilakukan untuk menjaga kondisi harga dan stok tetap terkendali.

Operasi Pasar Bahan Pokok

Sebagai upaya tambahan, Disdag Kulon Progo menggelar Operasi Pasar sepanjang bulan Desember. Kegiatan ini dilaksanakan di empat lokasi: Kapanewon Wates, Kokap, Samigaluh, dan Nanggulan.

Di setiap titik, disediakan sekitar 5,1 ton bahan pokok, mulai dari beras, gula, minyak goreng, hingga telur. Harga menjadi lebih murah karena adanya subsidi dari pemerintah daerah sebesar Rp3.000 per liter atau per kilogram.

Salah satu warga, Jumilah, ikut memanfaatkan Operasi Pasar di Wates. Ia membeli minyak goreng dengan harga jauh di bawah pasar.

“Kalau di pasar satu liter sekitar Rp21 ribu, di sini saya bisa dapat dua liter seharga Rp 36 ribu,” ujar warga Wates tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini