Praktisi Hukum: KPK Belum Berhasil Berantas dan Cegah Korupsi

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Selama 15 tahun berdirinya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum berhasil memberantas dan mencegah korupsi di Indonesia.

“KPK belum berhasil membangun sistem pemberantasan korupsi yang efektif dan efisien sesuai amanat Undang-Undang KPK,” kata praktisi hukum yang mantan Ketua Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) Petrus Selestinus di Jakarta, Rabu 11 September 2019.

Petrus menilai hingga kini kasus-kasus tindak pidana korupsi bukan semakin berkurang justru terus menerus bertambah.

Padahal, menurutnya tugas utama KPK adalah mencegah dan memberantas korupsi, hingga lembaga pemerintah yang menangani tindak pidana korupsi yaitu polri, kejaksaan dan pengadilan berfungsi efektif serta efisien memberantas tindak pidana tersebut.

Menurut Petrus Selestinus, seperti dilansir antara, indikator suksesnya KPK mencegah dan memberantas korupsi adalah lahirnya budaya masyarakat, khususnya penyelenggara negara, untuk hidup dan berperilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Indikator suksesnya KPK mencegah dan memberantas korupsi, menurut Petrus, adalah lahirnya budaya masyarakat, terutama penyelenggara negara, untuk hidup dan berperilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Meski begitu kegagalan tersebut bukan semata-mata karena kesalahan KPK. Dia menilai Polri dan Kejaksaan dinilainya masih kurang mendukung pemberantasan korupsi.

Padahal di kedua lembaga penegak hukum tersebut terdapat juga badan yang fokus pada pemberantasan korupsi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini