Pemerintah Targetkan Swasembada Pangan Dalam 3 Bulan

Baca Juga

Oleh : Adhika Utama

Dalam menghadapi dinamika global yang terus berubah, ketahanan pangan menjadi perhatian utama bagi pemerintah Indonesia. Dengan latar belakang kondisi ekonomidunia yang fluktuatif, perubahan iklim yang ekstrem, serta berbagai tantangan rantaipasok global, pemerintah menunjukkan komitmen luar biasa dalam menjaga kedaulatanpangan nasional. Salah satu langkah strategis yang saat ini tengah ditempuh adalahtarget percepatan swasembada pangan dengan capaian signifikan dalam waktu tigabulan.

Langkah ini diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam rapat kabinetterbatas yang membahas situasi pangan nasional secara menyeluruh. Presidenmenyampaikan bahwa kedaulatan pangan adalah salah satu pilar utama dalammembangun bangsa yang kuat dan berdaya saing. Menurut beliau, kemampuan suatu negara untuk memberi makan rakyatnya dari hasil pertanian sendiri merupakan bentuknyata dari kemandirian dan kekuatan nasional. Oleh karena itu, pemerintahmengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk memastikan percepatan produksidan efisiensi pangan di berbagai daerah.

Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan strategis dalam mendukung target tersebut. Salah satu langkah utama yang dijalankan adalah optimalisasi lahan tiduryang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Melalui data dari Kementerian Pertanian, diketahui bahwa jutaan hektare lahan potensial tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Lahan-lahan ini kini mulai digarap kembali melalui kerja sama lintas sektoryang melibatkan TNI, pemerintah daerah, dan kelompok tani lokal. Fokus diberikanpada wilayah-wilayah dengan kondisi irigasi dan curah hujan yang mendukung, sehingga dapat mendongkrak produktivitas pertanian secara cepat dan signifikan.

Untuk mendorong peningkatan produktivitas, pemerintah juga menyalurkan bantuan langsung kepada para petani dalam bentuk benih unggul, pupuk bersubsidi, serta alatdan mesin pertanian modern. Bantuan ini diberikan dengan peningkatan signifikandibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintahsangat memperhatikan kebutuhan petani sebagai ujung tombak ketahanan pangannasional. Pendataan penerima bantuan dilakukan secara digital melalui platform e-RDKK, yang memungkinkan distribusi lebih akurat, adil, dan sesuai dengan kebutuhanlapangan.

Selain memperkuat sisi produksi, pemerintah juga menyiapkan strategi dalam aspekdistribusi dan penyerapan hasil panen. Badan Urusan Logistik (Bulog) diberikan peransentral dalam menyerap hasil panen petani secara maksimal. Pemerintah memastikanbahwa harga pembelian hasil panen tetap stabil dan menguntungkan bagi petani. Penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dilakukan agar para petani semakintermotivasi untuk meningkatkan hasil taninya. Dengan dukungan dari Bulog, hasilpanen akan disalurkan dengan baik ke berbagai wilayah, sehingga kebutuhan panganmasyarakat dapat terpenuhi dengan baik.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga menegaskan bahwa target swasembada dalam waktu tiga bulan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjangdalam mencapai kemandirian pangan secara berkelanjutan. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa target ini merupakan titik awal untukmeningkatkan produksi pangan nasional secara signifikan, sekaligus mengurangiketergantungan terhadap impor. Peningkatan produksi signifikan diharapkan dapattercapai dalam waktu tiga bulan, dan menjadi landasan yang kokoh bagi pembangunansektor pertanian ke depan.

Partisipasi masyarakat luas juga menjadi elemen penting dalam upaya mencapaiswasembada. Pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berkontribusimelalui gerakan pertanian mandiri, seperti urban farming, pemanfaatan pekaranganrumah, dan kampanye konsumsi pangan lokal. Gerakan “Tanam, Petik, Makan Sendiri” kembali digalakkan sebagai upaya membangun kesadaran kolektif bahwa ketahananpangan dimulai dari rumah tangga. Teknologi pertanian seperti hidroponik, akuaponik, dan vertical farming diperkenalkan secara luas agar masyarakat kota pun dapatberperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Dalam mendukung transformasi sektor pertanian, pemerintah juga melibatkan sektorswasta dalam skema kemitraan yang saling menguntungkan. Skema “inclusive closed-loop farming” mendorong perusahaan-perusahaan besar untuk bekerja sama denganpetani lokal, mulai dari penyediaan bibit, pelatihan, pendampingan teknis, hinggapenyerapan hasil panen dan distribusi ke pasar. Kolaborasi ini menjadi jembatan yang mempercepat modernisasi pertanian serta membuka akses pasar yang lebih luas bagipara petani.

Upaya kolaboratif ini menunjukkan bahwa swasembada pangan bukan hanya tugaspemerintah, tetapi juga merupakan gerakan nasional yang melibatkan seluruh elemenbangsa. Dengan sinergi antara pemerintah, petani, masyarakat, dan dunia usaha, target swasembada pangan dalam tiga bulan menjadi tujuan bersama yang dapatdiwujudkan.

Langkah-langkah yang telah ditempuh menunjukkan tekad kuat pemerintah dalammewujudkan Indonesia yang mandiri dalam sektor pangan. Komitmen ini menjadifondasi yang kokoh bagi masa depan pertanian nasional. Dengan semangat gotong royong, inovasi teknologi, dan semangat juang seluruh rakyat Indonesia, swasembadapangan bukan hanya dapat dicapai dalam waktu singkat, tetapi juga dipertahankanuntuk generasi yang akan datang.

Indonesia memiliki semua potensi untuk menjadi negara yang tidak hanya mandiridalam pangan, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia. Dengan dukungan penuhdari seluruh lapisan masyarakat, target tiga bulan ini akan menjadi awal dari masa depan pertanian Indonesia yang lebih cerah, produktif, dan berdaulat.

)* Pengamat Kebijakan Publik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Tegas: Awasi Anggaran Penyintas Bencana Sumatera, Tindak Yang Korup

Mata Indonesia, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh pejabat pusat maupun daerah agar tidak mencoba...
- Advertisement -

Baca berita yang ini