Bobby ‘Layani’ Ma’ruf Amin Selama di Mandailing Natal

Baca Juga

MINEWS.ID, MANDAILING NATAL – Menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, bukan hanya sekadar menjadi pendamping calon wakil presiden (cawapres) nomor 01 Ma’ruf Amin saat safari politik di Mandailing Natal.

Dia bahkan terlihat mempersiapkan dan melayani segala hal yang dibutuhkan sang kiai.

Misalnya, suami Kahiyang Ayu itu tampak sudah berada di tempat tabligh akbar di Mandailing Natal, Senin 11 Maret 2019, beberapa jam lebih dahulu dari Ma’ruf.

Dia tampak sibuk mengatur kesiapan petugas menyambut kedatangan cawapres tersebut. Saat sang kiai tiba, Bobby bahkan sibuk menyambutnya.

“Disini saya sebegai putra daerah, sebagai putra Mandailing Natal, ingin menyampaikan selamat datang kepada abah (Ma’ruf Amin),” kata Bobby saat menyambut Ma’ruf.

Bobby mengatakan ayahnya berasal dari Mandailing Natal sehingga seluruh warga situ sudah seperti saudaranya sendiri.

Dia menilai semua warga akan memberi dukungan agar cita-cita Ma’ruf bisa tercapai. Semua antusias mendukung dan mendo’akannya.

Tabligh akbar itu dihadiri ribuan peserta dari berbagai wilayah. Dalam kesempatan itu turut hadir Bupati Mandailing Natal, dan Dahlan Nasutin.

Selain itu, musisi lagu-lagu Islam Hadad Alwi, PC NU Mandailing Natal, sejumlah tokoh masyarakat lain serta para ulama dan santri.

Pada pemilihan 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah dari pasangan Prabowo – Hatta di daerah tersebut.

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini