IHSG Bakal Melemah Lagi Hari Ini, Simak Sejumlah Saham Pilihan

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Selain rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alias tolok ukur pergerakan sejumlah saham di BEI diramalkan akan melanjutkan pelemahan tipis pada perdagangan Selasa, 3 September 2019.

Sebagai perbandingan IHSG pada senin kemarin ditutup melemah 0,60 persen di level 6.290,55.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan IHSG akan melemah dengan support pertama maupun kedua memiliki kisaran pada level 6.276.42 hingga 6.244.57.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki kisaran pada level 6.316.12 hingga 6.340.18.

Berdasarkan indikator, kata Nafan, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI berada di area netral.

“Meskipun demikian, terlihat pola evening star candlestick pattern yang mengindikasikan masih adanya potensi koreksi wajar (melemah tipis) pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support,” ujar dia pada Senin kemarin.

Dia juga menyertakan sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

1.APLN, Daily (188) (RoE: 2.33%; PER: 12.72x; EPS: 14.78; PBV: 0.30x; Beta: 1.39): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 186 – 189, dengan target harga secara bertahap di level 194 and 202. Support: 180.

2.ASRI, Daily (310) (RoE: 3.09%; PER: 20.08x; EPS: 15.44; PBV: 0.62x; Beta: 1.57): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada level 304 – 312, dengan target harga secara bertahap di level 318, 332, 370 dan 404. Support: 304, 296 & 288.

3.AUTO, Daily (1340) (RoE: 4.31%; PER: 13.04x; EPS: 102.36; PBV: 0.56x; Beta: 1.25): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1320 – 1340, dengan target harga secara bertahap di level 1360, 1390 dan 1425. Support: 1320 & 1300.

4.BNLI, Daily (955) (RoE: 6.01%; PER: 18.66x; EPS: 51.18; PBV: 1.12x; Beta: 1.32): Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada level 950 – 960, dengan target harga secara bertahap di level 990, 1085 dan 1180. Support: 950 & 915.

5.HMSP, Daily (2630) (RoE: 42.49%; PER: 22.59; EPS: 116.42; PBV: 9.60x; Beta: 0.87): Terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area 2570 – 2640, dengan target harga di level 2840. Support: 2550.

6.MEDC, Daily (730) (RoE: 3.86%; PER: 16.52x; EPS: 44.20; PBV: 0.64x; Beta: 2.2): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 715 – 735, dengan target harga secara bertahap di level 745, 755 dan 790. Support: 710 & 700.

RALS, Daily (1205) (RoE: 26.87%; PER: 7.25x; EPS: 166.14; PBV: 1.95x; Beta: 1.04): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1200 – 1210, dengan target harga secara bertahap di level 1225, 1265 dan 1355. Support: 1160.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini