Sampah usai Idul Adha bakal Menumpuk, Pemkab Bantul sudah Antisipasi Hal Ini

Baca Juga

Hari Raya Idul Adha hampir semua masyarakat merayakannya termasuk di Bantul. Tak dipungkiri, persoalan sampah menjadi sorotan selepas penyembelihan dilakukan di beberapa titik yang ada di Kabupaten Bantul.

Pemkab Bantul sendiri sudah mengantisipasi agar penumpukan sampah diminimalisasi. Sejumlah TPS tetap dijadikan lokasi untuk pembuangan sampah. Selain itu petugas Satpol PP juga disiagakan untuk mengawasi masyarakat bandel yang membuang sampah sembarangan ke sungai.

Tak dipungkiri sejumlah TPS3R dan TPST menjadi solusi untuk menekan produksi sampah, termasuk di TPST Dingkikan yang berada di Kelurahan Argodadi.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan bahwa rencana pembangunan TPST Dingkikan Argodadi diperkirakan selesai sepenuhnya pada September 2024. Namun, satu hanggar di TPST ini diharapkan siap beroperasi pada Juli 2024.

“Dari tiga hanggar atau modul yang akan ada di TPST Dingkikan, satu hanggar di sisi timur akan siap digunakan pada awal Juli nanti. Satu modul ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 20 ton sampah per hari,” kata Halim Minggu 16 Juni.

Menurutnya, ini menjadi langkah positif mengingat masalah sampah merupakan prioritas utama yang harus segera diselesaikan. Komitmen untuk menyelesaikan masalah sampah terus diupayakan agar tidak menimbulkan keresahan.

“Salah satu metode yang kami lakukan adalah membangun TPST di Dingkikan. Hasil olahan sampah di TPST ini berupa RDF (Refused Derived Fuel), yang bisa menjadi pengganti batu bara sebagai bahan bakar pabrik semen,” jelasnya.

Bupati juga menambahkan bahwa pemerintah daerah telah melakukan kontrak kerja sama dengan pabrik semen di Cilacap, Jawa Tengah, untuk menampung RDF hasil olahan TPST Dingkikan Argodadi.

Selain TPST Dingkikan dengan produk RDF, tempat pengolahan sampah di kawasan Pasar Niten sebagian besar mengolah sampah menjadi pupuk organik yang digunakan oleh masyarakat yang membutuhkan.

Di wilayah Bawuran Pleret, Pemkab juga sedang menyelesaikan pembangunan pusat pengolahan sampah dengan sistem Intermediate Treatment Facility (ITF), yang diproyeksikan menjadi pusat pengolahan sampah skala besar.

“Untuk membangun semua ini tentu butuh waktu. Harapannya, semua selesai pada tahun 2024 sehingga sampah-sampah dapat diolah secara optimal,” tambahnya.

Meski demikian, Halim juga mengimbau masyarakat untuk bijak dan tidak membuang sampah sembarangan, karena sampah adalah tanggung jawab masing-masing individu yang memproduksinya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Gandeng Partisipasi Aktif Seluruh Elemen Masyarakat Bersama Berantas Narkoba

Oleh: Sari Dewi Anggraini Ancaman peredaran narkoba yang semakin meresahkan Indonesia memerlukan penanganan serius dan menyeluruh. Presiden Prabowo Subianto, dalam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini