Taman Rekreasi Walt Disney World Siaga Hadapi Badai, Beberapa Arena Ditutup

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Walt Disney World mengumumkan akan menutup beberapa arena permainan sebagai antisipasi badai Ian yang diprediksi sedang menuju ke negara bagian Florida, Amerika Serikat.

Intensitas badai Ian semakin meningkat. Badai tersebut sudah melewati Karibia dan diprediksi tiba di Florida dalam beberapa hari ke depan. Menurut prakiraan, badai tersebut akan mencapai Florida dengan kategori badai 2.

Wali Kota Orlando, Buddy Dyer meminta warga untuk bersiap-siap seolah-olah itu adalah badai Kategori 1.

“[Penduduk] harus berasumsi bahwa kita akan kedatangan badai Kategori 1 secara langsung seperti [Badai] Charley, dan bersiaplah dengan cara yang sama,” ujarnya, dikutip dari Deadline, Selasa 27 September 2022.

“Ini benar-benar puncak musim badai. Jadi bersiaplah untuk badai ini dan Anda akan siap untuk sisa musim ini,” katanya.

Walt Disney World di Orlando, Florida dapat terkena dampak badai Ian. Meski saat ini masih beroperasi normal, mereka tetap bersiap melakukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan informasi terbaru dari Badan Informasi Cuaca.

“Kami terus mengutamakan keselamatan karyawan dan tamu kami. Kami akan berbagi pembaruan dengan Anda saat kami memantau Badai Ian,” bunyi situs Walt Disney World.

Disney’s Typhoon Lagoon akan ditutup sementara pada Rabu, 28 September dan Kamis, 29 September. Sementara Disney’s Beach saat ini sudah ditutup. Winter Summerland Miniature Golf dan Fantasia Gardens Miniature Golf juga akan ditutup sementara pada Rabu, 28 September dan Kamis, 29 September.

Beberapa resor yang akan ditutup dari 28 hingga 30 September adalah, Disney’s Fort Wilderness Resort & Campground, Copper Creek Cabins di Disney’s Wilderness Lodge, Treehouse Villas di Disney’s Saratoga Springs Resort & Spa, dan Bungalow di Disney’s Polynesian Village Resor.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Jadi Motor Penyerapan Tenaga Kerja Nasional

Oleh : Doni Wicaksono )* Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, hilirisasi telah menjadi strategi kunci yang diusung oleh pemerintah. Langkah inibukan sekadar kebijakan industrialisasi, tetapi sebuah lompatan strategis untukmengubah struktur ekonomi dari berbasis ekspor bahan mentah menuju pengolahandalam negeri yang bernilai tambah tinggi. Salah satu dampak paling nyata darihilirisasi adalah kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja secara masif, terutama di sektor-sektor yang selama ini hanya menjadi penyedia bahan bakutanpa keterlibatan lebih dalam proses produksi. Dengan mengembangkan rantai nilaiindustri di dalam negeri, hilirisasi menjadi motor penggerak penciptaan lapangankerja yang luas dan berkelanjutan. Transformasi dari ekspor bahan mentah ke pengolahan industri telah membukapeluang besar di berbagai daerah, terutama di wilayah-wilayah penghasil sumberdaya alam. Sebagai contoh, pembangunan smelter di kawasan pertambangan tidakhanya menciptakan lapangan kerja langsung bagi ribuan tenaga kerja, tetapi jugamemicu pertumbuhan ekosistem ekonomi lokal, seperti jasa logistik, katering, transportasi, serta sektor UMKM penunjang lainnya. Pemerintah mencatat denganadanya proyek hilirisasi di sektor nikel, bauksit, dan tembaga, ribuan lapangan kerjatelah tercipta, bahkan sebelum fasilitas industri tersebut sepenuhnya beroperasi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakansebanyak 18 proyek prioritas hilirisasi diperkirakan akan menciptakan hampir 300 ribu lapangan kerja. Proyek-proyek tersebut kini telah memasuki tahap pra-studikelayakan. Pihaknya juga telah menyerahkan dokumen pra-studi kelayakan proyekprioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional kepada Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani. Masuknya Danantara untuk membiayai proyekhilirisasi akan menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerja bagimasyarakat. Hal ini dikarenakan nantinya nilai tambah yang ada di hilirisasi akanmasuk ke dalam negeri. Selain menciptakan lapangan kerja baru, hilirisasi juga mendorong peningkatankualitas sumber daya manusia. Pekerja tidak lagi hanya menjadi buruh kasar dalamproses ekstraksi sumber daya, tetapi mulai dilibatkan dalam proses-proses teknis, manajerial, dan operasional industri pengolahan. Hal ini mendorong peningkatankapasitas tenaga kerja melalui pelatihan, pendidikan vokasi, dan transfer teknologiyang difasilitasi oleh pemerintah maupun sektor swasta. Dengan begitu, hilirisasibukan hanya menciptakan kuantitas pekerjaan, tetapi juga meningkatkan kualitasdan daya saing tenaga kerja nasional di tingkat global. Kebijakan hilirisasi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomiannegara. Dengan mengolah bahan mentah di dalam negeri, Indonesia tidak hanyamemperoleh nilai jual yang lebih tinggi dari produk turunannya, tetapi jugamemperkuat posisi dalam rantai pasok global. Hal ini membuka peluang eksporproduk jadi atau setengah jadi ke berbagai negara dengan nilai yang lebih tinggidibandingkan ekspor bahan mentah. Dengan demikian, pendapatan negarameningkat, devisa bertambah, dan stabilitas ekonomi nasional dapat lebih terjaga. Sementara itu, Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia,Muhammad Ishak Razak mengatakan hilirisasi dapat meningkatkan nilai tambahekonomi komoditas primer dan meningkatkan kontribusi industri pengolahanterhadap produk domestik bruto (PDB). Selain itu, proyek-proyek tersebut dapatmendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangipengangguran, terutama di daerah-daerah kaya sumber daya, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Pemerintah secara konsisten mendorong percepatan hilirisasi melalui berbagaikebijakan strategis. Salah satunya adalah pemberian insentif investasi kepadaindustri pengolahan dalam negeri, termasuk keringanan pajak, kemudahanperizinan, dan penyediaan infrastruktur pendukung. Selain itu, regulasi laranganekspor bahan mentah juga menjadi langkah tegas yang memperkuat posisi industrihilir dalam negeri. Kebijakan ini meski sempat menimbulkan tantangan, terbuktimembawa dampak positif dalam jangka menengah dan panjang, termasuk dalammenciptakan iklim investasi yang kompetitif dan kondusif bagi pertumbuhan industriberbasis sumber daya alam. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama dalammenyukseskan hilirisasi sebagai motor penyerapan tenaga kerja nasional. Pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi dalam menyediakan regulasi yang mendukung, infrastruktur yang memadai, serta pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri. Sektor swasta, di sisi lain, diharapkan berperanaktif dalam membangun industri hilir yang berkelanjutan, bertanggung jawabterhadap lingkungan, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakatsekitar. Sementara itu, masyarakat juga perlu merespons peluang ini dengansemangat untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi agar dapat bersaing di era industri baru yang lebih kompleks dan dinamis. Ke depan, hilirisasi akan terus menjadi pilar penting dalam strategi pembangunannasional, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti dekarbonisasi, transisi energi, dan digitalisasi. Hilirisasi tidak hanya relevan di sektor tambang, tetapi juga dapat diperluas ke sektor perkebunan, perikanan, dan industri kreatif. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan jumlah penduduk usiaproduktif yang besar,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini