Ratu Kecantikan Myanmar Terdampar di Bandara Thailand Setelah Diboikot Junta Militer

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANGKOK – Seorang ratu kecantikan yang menyerukan perlawanan terhadap Junta Militer Myanmar terdampar di bandara Suvarnabhumi selama tiga hari. Ia berharap mendapatkan izin masuk karena para aktivis dan para petinggi Junta Militer melarangnya kembali ke Myanmar.

Han Lay menarik perhatian internasional pada tahun 2021 dengan orasinya yang menyentuh saat mengikuti perhelatan Miss Grand International di Bangkok. Ia menyerukan bantuan bagi rakyat Myanmar yang tersiksa di bawah kepemimpinan Junta Militer.

Biro Imigrasi menolak Han Lay masuk ke Myanmar meskipun ia telah berlindung selama setahun terakhir di Thailand.

Pejabat imigrasi mengatakan bahwa Han Lay telah menggunakan dokumen perjalanan yang tidak valid. Pihak-pihak berspekulasi bahwa pemerintah Myanmar mungkin telah membatalkan paspornya.

Dalam sebuah postingan Facebook, Han Lay mengatakan bahwa polisi Myanmar berada di bandara untuk menemuinya. Namun ia menolak dan menghubungi badan pengungsian PBB. Tim manajemen acara yang bekerjasama dengan Han Lay mengatakan mereka berharap dia bisa masuk kembali ke Thailand.

Mengenai kasus Han Lay, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tanee Sangrat mengatakan “Pihak berwenang tidak melakukan penangkapan dan tidak memiliki rencana untuk mengirimnya kemanapun pada tahap ini,” dilansir dari Bangkok Post.

Thailand sering terjebak dalam tarik ulur antara negara-negara yang mencari warganya dan aktivitas yang mengaitkan orang-orang yang teraniaya atau korban deportasi.

Dia dan manajernya mengatakan bahwa dia adalah subjek dari daftar merah interpol, ini berati ia berada di tingkat kewaspadaan tertinggi bagi seorang individu.

Polisi dan Bio Imigrasi Thailand menolak berkomentar tentang kejadian ini. Saat berkompetisi di Miss Grand International di Bangkok pada Maret 2022, Han Lay berbicara mengenai kudeta untuk menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Ia mengatakan “Saya ingin mengatakan dari sini kepada dunia: tolong dukung rakyat Myanmar. Begitu banyak orang mati di Myanmar oleh senjata militer. Tolong selamatkan kami.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini