MATAINDONESIA, NEW YORK – Amerika Serikat menyandang predikat sebagai negara maju. Menjadi negara yang kaya raya dengan kemajuan teknologi yang melesat. Namun, siapa sangka bahwa negara ini ternyata memiliki tunawisma lebih dari 580.000. Dan melonjak lebih tinggi pada saat pandemi menjadi 600.000.
Dengan estimasi sebanyak 226.000 dari mereka tidur di luar, di mobil, atau di gedung terbengkalai. Berbagai faktor menjadi penyebab mengapa banyak orang di Amerika Serikat menjadi tunawisma. Karena inflasi yang melonjak sehingga daya beli semakin naik membuat banyak orang stres dan gelisah. Seperempat dari semua tunawisma menderita gangguan mental serius seperti skizofrenia.
Selain itu, meningkatnya harga sewa dan kurangnya pasokan perumahan juga menyebabkan banyaknya warga idak memiliki rumah.
Mayoritas populasi tunawisma ini berada di California. Sedangkan sisanya berada di Los Angeles, San Diego, San Fransisco, dan San Jose. Pemerintah AS sudah berupaya menyediakan rumah yang layak bagi para warga. Namun, program bantuan rumah permanen ini hanya dapat menampun 130 orang saja.
Akibat dari kondisi ini, lingkungan kota menjadi memprihatinkan. Di sepanjang jalan di California banyak ditemukan tenda-tenda tempat para warga tinggal. Kota menjadi kumuh, banyak sampah berserakan. (Zerena Rahayu)