MATA INDONESIA, EDINBURGH – Putri Anne, putri tunggal Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip terlibat menjadi penjaga peti mati ibunya pada vigil katedral St Giles, Skotlandia. Keterlibatannya adalah hal yang bersejarah, sebab biasanya vigil hanya diikuti para pangeran.
Putri Anne mengungkapkan bahwa ia merasa bersyukur dapat mengucapkan salam perpisahan dengan sang ibu secara pribadi, sebelum akhirnya sang ibu wafat pada Kamis 8 September 2022. Putri Anne juga menceritakan bahwa ia dan sang ibu memiliki banyak kenangan unik.
Sosok Putri Anne selain merupakan wanita paling senior di kerajaan Inggris, ia memiliki reputasi sebagai bangsawan paling keras, berkarier sebagai penunggang kuda olimpiade disamping keterlibatan publik seumur hidup. Putri Anne bahkan memvisualisasikan dirinya sendiri sebagai “tidak semua orang membayangkan putri dongeng”.
Putri Anne mendulang penghormatan atas pekerjaannya mendukung ratusan badan amal organisasi. Ia juga mengangkat sikap profesional yang terkadang terlihat dingin, mengakibatkan selera humornya tajam dan kering sering salah penafsiran.
Putri Anne memahat perjuangannya sendiri melalui kebangsawanan orang tuanya dan menerapkan cara modern untuk anak-anaknya sendiri. (Zerena Rahayu)