MATA INDONESIA, JAKARTA – Cerita hantu sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Konsep arwah sudah banyak tertulis dalam peninggalan sejarah dan berbagai budaya di dunia. Jadi, cerita horor bukan hal baru. Apalagi dulu banyak orang tertarik dengan dunia setelah kematian.
Ini sebagian mitos dan cerita soal hantu dari berbagai belahan dunia:
Cerita Hantu Mesopotamia
Di Mesopotamia, catatan sejarah menyebut arwah orang yang meninggal adalah gidim. Biasanya mereka berbentuk orang yang sudah meninggal dan tinggal di ‘Irkalla’, tempat yang kekal.
Namun, ada beberapa kasus gidim yang gentayangan. Menurut kepercayaan mereka, para arwah ini akan mengganggu kalau nggak di kubur sesuai aturan agama.
Contohnya ada dalam cerita The Epic of Gilgamesh. Dalam salah satu ceritanya, Raja Gilgames memanggil temannya yang sudah meninggal. Nama hantu itu adalah Enkidu. Ia terpanggil untuk membantu Raja Gilgamesh dalam wujud hantu di dunia manusia.
Sastra Yunani Kuno
Sedangkan kalau di Yunani, ada dua hantu yaitu Melinoe dan Hecate. Mereka gentayangan di malam hari dan menakuti manusia. Para hantu ini juga punya ‘pasukan’ yang menemani mereka. Yunani sejak dulu terkenal k dengan konsep hantu.
Mereka punya 3 sub-kategori untuk hantu.
Pertama ada ataphoi, hantu orang yang nggak tak bisa dikubur.
Kedua aoroi, hantu yang mati muda.
Terakhir ada biaiothanatoi, hantu orang yang mati tragis.
Rata-rata dari kepercayaan mereka menyimbolkan pentingnya penguburan. Hantu-hantu ini akan gentayangan dan mengganggu kalau nggak ada proses penguburan yang baik.
Beberapa mungkin akan jadi jahat dan mencelakai manusia.
Yunani Kuno
Seperti yang sudah kita ketahui. Hantu adalah konsep yang menarik untuk Yunani Kuno. Dulu ada kisah tentang Odysseus yang turun ke neraka dan bertemu arwah ibunya.
Odysseus waktu itu nggak tahu kalau ibunya sudah meninggal. Aturan agar arwah bisa berinteraksi dengan yang masih hidup adalah dengan meminum darah. Akhirnya, Odysseus menyajikan darah untuk arwah ibunya.
Bukan cuma Odysseus, ada kisah tragedi dari Aeschylus yang bercerita tentang hantu juga. Hanya saja, isinya menceritakan kemarahan. Tentang hantu istri yang membunuh suaminya, Clytaemnestra. Ia meninggal karena anaknya membunuhnya. Pada akhirnya, sang anak, Orestes, justru mendapat perundungan dari Dewi Keadilan. Sedangkan Clytaemnestra akhirnya menjadi hantu yang penuh dendam.
Terakhir dari Yunani ada Philinnion dan Machates. Philinnion yang sudah meninggal kemudian mengunjungi keluarganya. Semuanya nggak tahu kalau Philinnion adalah hantu. Baru di akhir cerita ia memberitahukan keluarganya kalau ia sudah meninggal. Karena takut akan kehadiran Philinnion, akhirnya para warga setempat membakar jenazah gadis ini di luar kota.
Romawi Kuno
Kalau dari Romawi Kuno, kebanyakan cerita hantunya tersebar dari mulut ke mulut. Dan tak ada dalam catatan tertulis.
Seperti kisah Apuleuis. Ia adalah arwah panggilan yang tuganya membunuh suami seseorang dengan cara mengodanya.
Selanjutnya ada cerita hantu yang datang dari Plinius Muda. Dalam suratnya ia bercerita tentang sebuah rumah yang angker. Orang-orang bilang kalau mereka bisa mendengar suara aneh dari rumah kosong tersebut. Nampaknya, gangguan ini cukup mengganggu karena penghuni lamanya pun sampai pindah rumah. Lalu datanglah seorang filsuf bernama Athenodorus.
Filsuf ini membeli rumah berhantu tersebut. Setelah tinggal disana, ternyata ia juga mendapat gangguan. Tapi kali ini, Athenodorus nggak kabur—dia mengikuti sang hantu yang seperti menunggu reaksinya.
Ia seperti mendapat ajakan ke suatu tempat. Dan tiba-tiba hantu ini menghilang. Paginya, Athenodorus meminta bantuan warga untuk melakukan penyelidikan di mana hantu ini menghilang. Benar saja, mereka menemukan mayat pria yang terikat. Akhirnya, warga mengubur mayat ini sebagaimana seharusnya dan hantu ini nggak mengganggu lagi.
Penulis: Deandra Alika Hefandia