Resmi Jadi Raja, Pangeran Charles Ganti Nama Setelah Kematian Ratu Elizabeth II

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Pangeran Charles kini naik tahta. Ia resmi menjadi raja setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.

Sebagai peresmian kenaikan tahtanya, Raja Charles pun dilaporkan mengganti namanya.

Seperti yang dilansir oleh Just Jared yang mengutip dari The Washington Post, tercatat bahwa nama lengkap Charles adalah Charles Philip Arthur George. Secara teknis, ia bisa menggunakan salah satu dari nama lengkapnya itu sebagai gelar resminya.

Namun, seorang juru bicara mengonfirmasi, Charles telah memilih namanya. Ia mengesahkan nama untuk gelarnya nanti menjadi Raja Charles III.

Sementara itu, peresmian penobatan gelarnya masih belum diumumkan. Menurut laporan, proses penobatannya akan diselenggarakan setelah prosesi pemakaman mendiang Ratu Elizabeth II.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini