Keinginan Warga Indonesia Punya Presiden Perempuan Naik Drastis, Puan Tertinggi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Keinginan warga Indonesia memiliki presiden perempuan melonjak drastis.

Hal itu tercermin dari survei yang dilakukan Lembaga KedaiKOPI 3-18 Agustus 2022.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, terjadi peningkatan drastis atas penerimaan publik terhadap presiden pada November 2021 yang angkanya hanya 34 persen, pada Agustus 2022 meroket hingga 55,5 persen.

“Namun, penerimaan presiden perempuan masih lebih rendah dibanding penerimaan publik terhadap anggota legislatif perempuan (76 persen), bupati/walikota perempuan (70,8 persen), gubernur perempuan (68 persen), dan wakil presiden perempuan (64,7 persen),” ujar Kunto yang dikutip Minggu 4 September 2022.

Penerimaan publik terhadap presiden perempuan, menurut Kunto, semakin bertambah hingga 62,4 persen jika dihadapkan pada permasalahan konkret yang dihadapi bangsa.

Menurutnya, temuan itu menandakan perempuan dipersepsi memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah bangsa yang merupakan salah satu kualitas penting sebagai pemimpin sebuah negara.

Dari enam nama perempuan yang disurvei elektabilitasnya oleh KedaiKOPI, nama Puan Maharani paling unggul dengan 9,6 persen, sedangkan lima lainnya di bawah satu persen.

Kelimanya adalah Megawati Soekarnoputri ibu kandung Puan hanya 0,7 persen, Susi Pudjiastuti (0,6 persen), Khofifah Indar Parawansa (0,6 persen), Tri Rismaharini (0,5 persen), dan Sri Mulyani (0,2 persen).

Namun, angka itu masih lebih kecil dari elektabilitas calon presiden lelaki seperti Ganjar Pranowo (26 persen), Prabowo Subianto (18 persen), Anies Baswedan (14,5 persen), dan Ridwan Kamil (7,7 persen).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Berpihak Kepada Masyarakat, Penyesuaian PPN 1% Demi Membiayai Subsidi dan Bansos

JAKARTA — Penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1%, bertujuan memperluas pembiayaan subsidi dan bantuan sosial, mendorong pemerataan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini