MATA INDONESIA, JAKARTA – Forum transisi energi G20 (Energy Transitions Working Group/ ETWG), di Nusa Dua Bali. Hadir anggota G20 yang intensif membahas tiga pilar utama transisi energi. Yaitu akses, teknologi, dan pendanaan untuk percepatan transisi energi dan pencapaian tujuan global. Baik Sustainable Development Goal 7 (SDG7) maupun pencapaian target pengendalian perubahan iklim.
“Semua negara G20 sepakat atas tiga pilar dalam Forum Transisi Energi G20 Bali. Menjadi pondasi percepatan transisi energi. Ini tentu menjadi sinyal positif kepada komunitas global. Bahwa G20 memiliki ambisi dan komitmen sebagai bagian dari solusi atas masalah global,” kata Chair of ETWG, Yudo Dwinanda Priadi, Jumat 2 September 2022.
Menurut Yudo, terdapat beberapa isu energi global. Mempercepat kemajuan transisi menuju sistem energi yang lebih bersih secara berkeadilan. Dan mendorong tercapainya akses energi modern yang terjangkau, handal, dan berkelanjutan.
Selain itu, isu global terkait dengan energi termasuk upaya menekan emisi global. Dan meningkatkan ketahanan energi untuk mitigasi berbagai resiko yang menyebabkan terganggunya kehandalan suplai. Dan ketidakstabilan pasar energi. Persidangan forum ETWG-III juga mendorong adanya pernyataan bersama dari para menteri energi pada Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM).
“Kami sangat bersyukur, di ETWG semua negara menunjukkan kesungguhan untuk mencapai konsensus atas berbagai isu. Ini penting untuk memberikan sinyal bagi komunitas global bahwa G20 sebagai economic powerhouse. Berkomitmen untuk mendukung pemulihan ekonomi global. Sekaligus melakukan percepatan transisi energi,” ujar Yudo.
Di sisi lain, forum transisi energi G20 kali ini juga berhasil merumuskan prinsip-prinsip dasar dalam mempercepat transisi energi. Sebutannya adalah Bali COMPACT Forum ETWG. Dia menjelaskan, Bali COMPACT merupakan prinsip dasar atas kesepakatan negara G20 dalam melaksanakan percepatan transisi energi.
Prinsip dasar percepatan transisi , akan menjadi pondasi yang kokoh dan acuan bagi negara G20 dalam percepatan transisi energi. Penerjamahan prinsip ini adalah Bali Energy Transitions Roadmap dalam kerangka tiga pilar transisi energi dengan dukungan dari organisasi internasional yang menjadi knowledge partners ETWG.
“Peta jalan ini akan menjadi kerangka aksi dalam proses percepatan transisi energi yang diinisiasi Indonesia dan diharapkan dapat dilanjutkan dan diperkaya oleh Presidensi G20 berikutnya yang secara berurutan dipegang oleh tiga negara berkembang yaitu India, Brazil, dan Afrika Selatan,” kata Yudo.
Di G20 juga membahas bahwa transisi energi jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Transisi energi secara berkeadilan dengan mempertimbangkan keterjangkauan harga. Inklusifitas jenis energi dan teknologi, serta memastikan memberikan manfaat bagi semua kelompok masyarakat yang terdampak.
“Maka dari itu, saat ini kita menyusun kesepakatan bersama dengan tetap mempertimbangkan situasi dan kondisi masing-masing negara bagaimana kolaborasi di G20 bisa terjadi secara sinergis,” katanya.