MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan rasio utang terhadap PDB Indonesia pada Juli 2022 turun menjadi 37,91 persen.
“Penurunan rasio utang Indonesia tersebut adalah suatu konsolidasi fiskal yang sangat-sangat cepat dibandingkan negara lain di dunia, di mana rasio utangnya dan bahkan terus meningkat,” ujar Sri Mulyani di Jakarta.
Ani, panggilan Sri Mulyani, mengingatkan defisit APBN Indonesia sempat melonjak pada 2020 dan 2021.
Rasio utang terhadap PDB Indonesia saat itu ada di kisaran 40 persen, padahal pada 2019 ada di angka 30 persenan.
Bahkan pada Juni 2022 terkerek menjadi rasio utang kita baru 39,56 persen.
Itu sebabnya, konsolidasi fiskal yang sangat cepat diperkirakan menjadi penyebab penurunan tersebut.
Penurunan rasio utang tersebut, menurut Sri Mulyani, membuat Indonesia mendapat perbaikan peringkat utang dari lembaga The Standard and Poor’s, maupun Moody’s and Fitch.
Penurunan rasio utang tersebut, dinilainya sebagai menggambarkan kondisi APBN Indonesia yang relatif cukup baik.