Kalla: Masjid Tak Diperbolehkan Sebagai Tempat Kampanye

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Sabtu malam (9 Maret 2019) menerima Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Propinsi DKI Jakarta di kediaman dinas Wapres, Jl. Diponegoro Menteng, Jakarta Pusat .

Malam itu selepas ba’da sholat ‘Isya rombongan datang satu persatu memasuki rumah dinas Wapres diantaranya pengurus DMI DKI Jakarta di pimpin olej Ketuanya KH. Ma’mun Al Ayyubi bersama DMI DKI Nur Syuaib, DMI Jakarta Pusat Suparlan, Ketua DMI Jakarta Selatan Sanusi HD, Ketua DMI Jakarta Barat Sulaiman, Ketua DMI Jakarta Utara M Jusuf, Ketua DMI Jakarta Timur Nur Ghulam, dan Wakil Bendahara DMI DKI Alfu Lailah serta beberapa pengurus lainnya.

Rombongan di sambut Wapres yang juga selaku Ketua Umum DMI lalu berbincang-bincang sejenak di ruang tamu tengah, kemudian di lanjutkan dengan santap malam bersama.

Dalam perbincangan, Wapres yang berpakaian serba putih dari kopiah hingga celana berdiskusi dan mendengarkan laporan tentang rencana program dari wilayah kepengurusan masjid di daerahnya masing-masing tentang bagaimana jamaah memakmurkan masjid. Dan masjid memakmurkan jamaahnya.

Di kesempatan itu, Wapres juga berpesan seperti yang selalu ia sampaikan dalam berbagai kesempatan agar Masjid netral dari politik praktis.

“Saya undang Dewan Masjid DKI Jakarta. Pertama Untuk membicarakan dan mensosialisasikan ke masyarakat bahwa masjid tempat ibadah. Kita makmurkan (Masjid), masjid memakmurkan umat,” ujar Wapres.

Wapres menegaskan dalam hal Kampanye dan politik praktis tidak diperbolehkan di masjid dan di lembaga pendidikan. “Kita serukan pengurus tidak memfasilitasi sebagai tempat kampanye. Kalau Berbicara ekonomi, dan hak-hak masyarakat dalam berpolitik itu biasa saja tidak apa-apa. Tidak mengkampanyekan seseorang. Kita semua sepakat,” katanya.

KH Ma’mun Al Ayyubi Ketua DMI DKI Jakarta menegaskan dalam hal Kampanye politik praktis dirinya akan patuh pada ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. “Dalam hal ini masjid tidak diperkanankan jadi ajang kampanye politik praktis. Kecuali politik keumatan dan upaya mencerdaskan umat tidak apa-apa, karena bagian ajaran agama. Satukan umat melalui masjid. Masjid tempat berkumpul untuk umat melaksanakan ibadah,” katanya.

Turut hadir mendampingi Wapres selaku Ketua Umum DMI Plt Sekjen DMI Arief Rosyid dan Ketua Umum Prima DMI Arafat, dan pengurus lainnya.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini