Bukan Rekaan, Masyarakat Pantai Selatan Jawa Harus Siap Hadapi Gempa Besar dengan Magnitudo 8,7

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat pantai selatan Jawa untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gempa megathrust dengan magnitudo (M) 8,7.

Contohnya di Kabupaten Cilacap yang pantainya menghadap langsung zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudra Hindia dan lempeng Eurasia.

Tumbukan lempeng tersebut merupakan zona gempa megathrust yang skenario terburuknya apabila terjadi gempa di pusat tumbukan itu kekuatannya mencapai M 8,7.

“Ini bukan prediksi, bukan ramalan, belum tentu terjadi. Itu bukan hanya analisis pakar gempa bumi dan tsunami dengan memperhitungkan kemungkinan terburuk,” kata Dwikorita, Rabu 27 Juli 2022.

Menurut dia, kemungkinan terburuk itulah yang menjadi dasar acuan untuk melakukan mitigasi, yakni upaya untuk mengurangi atau mengendalikan risiko.

Dengan demikian, sewaktu-waktu terjadi gempa atau tsunami, masyarakat sudah siap baik sarana-prasarananya, keterampilannya untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasinya, dan tempat-tempat aman sudah disiapkan.

Hal tersebut untuk menghindarkan jatuh korban jiwa yang sangat banyak.

Itulah tujuan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami yang sedang digelar di Cilacap

Maka, Dwikorita meminta sukarelawan yang mengikuti kegiatan itu tidak menyimpan ilmunya untuk diri sendiri tetapi harus menyebarluaskannya.

Sementara, seperti dilansir Antaranews, kepada setiap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) khususnya BPBD Kabupaten Cilacap lebih sering menggelar latihan atau gladi evakuasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Komitmen Presiden Prabowo dalam Mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba

Oleh: Aisha Putri Amalia*) Perjuangan melawan narkoba di Indonesia telah memasuki babak baru dengan komitmen kuat yang ditunjukkan oleh Presiden...
- Advertisement -

Baca berita yang ini