MATAINDONESIA, JAKARTA – Kepala Polri bukan satu-satunya pekerjaan Jenderal Tito Karnavian, karena dia memiliki pekerjaan sampingan yang gak main-main yaitu sebagai penguji sidang doktoral. Rabu 14 Agustus 2019 giliran Irjen Boy Rafli Amar yang merasakan diuji komandan tertingginya di Polri.
Wakil Kepala Lemdiklat Polri yang akrab dengan dunia kewartawanan tersebut ternyata berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ‘Integrasi Manajemen Media dalam Strategi Humas Polri sebagai Aktualisasi Promoter.’
Dia mempertahankan disertasinya di Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang. Saat sidang promosi sedang berlangsung Tito meminta Boy Rafli tidak takut-takut menjawab pertanyaannya.
“Kapasitas saya di sini bukan sebagai Kapolri, tetapi dalam kapasitas akademik, jadi Pak Boy jangan takut menjawab apa saja,” kata Tito yang memiliki profesor kajian kontra-terorisme itu.
Sebagai penguji tamu dalam sidang itu Tito menyampaikan lima pertanyaan kepada Boy yang sedang mempertahankan disertasinya.
Salah satunya adalah soal mana yang lebih penting untuk membangun citra Polri, manajemen media atau reformasi internal Polri.
Ketua Tim Promotor Doktor Boy Rafli adalah Profesor Deddy Mulyana bersama anggota Atwar Bajari dan Edwin Rizal. Sedangkan penguji pada sidang itu adalah Dekan Fakultas Komunikasi Unpad Dadang Rahmat Hidayat, Ninis Agustini Damayani, Siti Karlina, dan Mahfud Arifin.
Ternyata bukan sekali itu saja Tito menjadi penguji tamu pada sidang doktoral. Pada 10 Januari 2019, dia juga menjadi penguji tamu pada sidang doktoral di Universitas Indonesia, Depok.
Saat itu, Tito menjadi penguji untuk Sidratahta Muchtar yang mempertahankan disertasinya berjudul “Kebijakan Anti Terorisme Di Era Demokratisasi : Studi Proses Politik Dalam Perumusan UU No. 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Terorisme Di Indonesia.“
Tito menjadi penguji bersama sejumlah guru besar terkenal dari UI, antara lain Prof. Dr. Burhan Djabir Magenda dan Prof. Dr. Maswadi Rauf. Sebuah pekerjaan sampingan yang serius.
