Masih Jomblo Aja? Bisa Jadi 4 Hal Ini yang Menghambat Datangnya Jodohmu

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Mendapatkan pasangan untuk bisa berkomitmen hidup bersama sampai tua bukanlah hal yang mudah. Gak heran, banyak orang akhirnya betah menjomblo.

Tapi, jika kamu sudah merasa cukup umur namun belum juga menemukan tanda-tanda datangnya jodoh, bisa jadi beberapa hal ini masih “membelenggu” hidupmu. Apa saja itu? Simak deh ulasannya.

Terlalu Terobsesi dengan Sosok yang Sempurna

Lama menjomblo bisa jadi karena kamu terlalu terobsesi dengan sosok yang sempurna. Mencari pasangan yang sempurna fisik maupun perilaku. Sebaiknya jangan terlalu terobsesi seperti ini gaes. Ingat, namanya manusia pasti punya kekurangan atau kelemahan. Nobody’s perfect!

Kriteria Tinggi Tapi Kamunya Gitu-Gitu Aja

Memiliki kriteria tinggi untuk calon pasangan boleh-boleh saja, tapi kamunya juga harus memantaskan diri dong. Kalau mau jodoh baik, perbaiki dulu diri sendiri. Niscaya Tuhan akan memberikan jodoh yang sesuai untuk kamu.

Susah Moveon

Terjebak kisah cinta masa lalu hingga akhirnya susah moveon. Ini seringkali jadi penyebab sulitnya seseorang membuka hati untuk datangnya jodoh yang baru. Masa lalu sebaiknya diikhlaskan dan jadikan saja sebagai pelajaran. Ingat, ada jodoh yang lebih baik menantimu di masa depan!

Gak Ada Ikhtiar

Mau nikah, tapi gak ada ikhtiar. Memang sih jodoh sudah diatur oleh Tuhan, tapi tetap harus dijemput dong. Setidaknya kerahkan usahamu untuk mendapatkan hati cewek atau cowok yang kamu idamkan. Sisanya, serahkan deh ke Tuhan. Kalau jodoh, gak kemana kok!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini