Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Sebelum atau Sesudah Seks

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada hal-hal kecil yang tidak boleh dilakukan sebelum atau sesudah berhubungan seks.

Itu dapat merusak suasana hati, mempengaruhi performa dan meninggalkanmu dengan kenangan seks yang buruk.

Berikut adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan sebelum atau sesudah melakukan seks dengan pasanganmu.

Jangan Mabuk

Ya banyak orang suka minum alkohol untuk mengatur suasana hati dan meredakan saraf, tetapi menghabiskan seluruh botol sebelum berhubungan seks adalah kesalahan terburuk yang dilakukan.

Ini mengarah pada seks yang tidak memuaskan dan banyak orang mengalami kesulitan mencapai orgasme.

Hindari Beberapa Posisi

Setelah berhubungan seks, jangan meninggikan panggulmu karena itu meningkatkan peluang untuk hamil.

Mandi Sebelum Seks

Jika pasanganmu tidak disunat maka ia harus membilas kulupnya sebelum berhubungan seks. Kulup memiliki bakteri penyebab ISK yang dapat ditularkan kepadamu juga.

Jangan Terburu-buru Menggunakan Kamar Mandi

Kamu harus buang air kecil setelah berhubungan seks tetapi itu tidak berarti kamu harus melompat dari tempat tidur untuk melakukannya kecuali kamu benar-benar perlu buang air kecil.

Hindari Makan Malam Besar

Makanlah sayuran sehat, kacang-kacangan dan biji-bijian tetapi tidak hanya sebelum berhubungan seks karena itu membuat kembung.

Hindari makanan berserat tinggi setidaknya satu atau dua jam sebelum melakukannya. Kamu juga dapat mengonsumsi sepotong kecil cokelat karena dapat meningkatkan kadar serotonin.

Bersihkan Mainan Seks

Jika kamu menggunakan mainan seks, kamu harus memastikan bahwa mainan itu telah dicuci dengan baik, dikeringkan secara menyeluruh dan kemudian ditempatkan kembali ke tempat mereka disimpan sebelumnya.

Jika tidak, mereka akan memiliki mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi parah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jurnalis di Ambang Bahaya: Ancaman Fisik dan Digital Makin Intens

Dari 116 responden yang mewakili perusahaan media, 8 persen melaporkan ancaman signifikan terhadap kerja jurnalistik, yang tidak hanya menyasar jurnalis secara individu tetapi juga institusi media secara keseluruhan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini