Selangkah Lagi Indonesia Bisa Bebas Masker, Asal Masyarakatnya Konsisten

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah menunggu pertengahan Juni 2022 sebelum melonggarkan lagi pembatasan aktivitas masyarakat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kebijakan pelonggaran tersebut tetap harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Jika hasilnya masih terkendali yaitu kasus konfirmasi covid-19 baik global maupun nasional terus turun, bukan tidak mungkin Indonesia dinyatakan bebas masker.

Ditetapkannya pertengahan Juni karena berdasarkan pengalaman pada tahun sebelumnya tren kenaikan kasus covid-19 biasanya terjadi pada 30-35 hari setelah kebijakan pelonggaran diberlakukan.

Kebijakan boleh melepas masker di luar ruangan ditetapkan Presiden Jokowi pada 18 Mei 2022.

“Kalau memang kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi di bulan Juni, kalau hasilnya baik mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi,” ujar Budi Gunadi yang dikutip Senin 30 Mei 2022.

Meski begitu, Budi mengingatkan saat ini masyarakat tetap dengan protokol kesehatan, terutama mengenakan masker, karena penularan covid-19 masih terjadi di banyak negara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini