Menhub Imbau Jangan Dulu Balik Hari Ini, Anjuran Presiden Setelah 8 Mei

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Khawatir membludak, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan agar para pemudik yang hendak kembali ke daerah asal menggunakan kendaraan pribadi, dapat menunda perjalanannya, hari ini.

Sebab, puncak arus balik akan terjadi pada hari ini, Minggu 8 Mei 2022. Sehingga, kondisi itu dapat meningkatkan lonjakan volume kendaraan yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

”Melihat data semalam (Sabtu 7 Mei 2022), 60 persen belum balik, maka hari ini adalah puncak dari puncak (akhir dari masa libur) tentu jumlah tersebut sangat besar, menghawatirkan,” kata Budi.

Ia mengatakan, dirinya dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah sepakat untuk menyosialisasikan agar pemudik kembali ke daerah asal setelah tanggal 8 Mei 2022.

Hal ini, kata dia, juga sesuai dengan anjuran Presiden Joko Widodo guna mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalan.

”Kemarin ngobrol dengan Kapolri. Kita sepakat untuk meng-campaign anjuran presiden untuk mudik balik setelah tanggal 8,” ujarnya.

Masyarakat, pinta Budi, tak perlu khawatir soal pengajuan cuti. Pasalnya, permintaan itu disampaikan oleh pemerintah guna menghindari terjadinya kemacetan saat puncak arus balik.

Di sisi lain, pemerintah juga telah mengambil sejumlah kebijakan relaksasi bagi mereka yang hendak pulang lebih lama.

”Pertama, memperbolehkan cuti. Kedua, anak sekolah belajar daring sampai tanggal 12 Mei,” ujarnya. Kedua kebijakan itu diharapkan dapat membuat tak kembali ke daerah asalnya pada hari ini.

“Mohon juga diingatkan tidak mudik hari ini. Semoga upaya ini membawa hasil,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini