Tenang, Pertamina Andalkan RAFI untuk Pasok Bahan Bakar Selama Mudik Lebaran 2022

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pertamina mengandalkan Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) untuk mendukung kelancaran perjalanan mudik Lebaran 2022 di darat, laut dan udara.

Tim Satgas RAFI Pertamina yang bertugas sejak 11 April 2022 dan berakhir 10 Mei 2022 itu akan melayani 85 juta penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan mudik.

“Masyarakat kami imbau tidak perlu khawatir, Pertamina hadir dengan mengemban semangat energi untuk Istiqamah, siaga dengan keteguhan hati memberikan pelayanan maksimal mendukung kelancaran perayaan Idul Fitri tahun 2022,” kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution yang dikutip Sabtu 30 April 2022.

Sejak Satgas RAFI mulai bekerja Pertamina terus menerus menjaga stok seluruh produknya.

Produk BBM rata-rata untuk di atas 18 hari, LPG di atas 13 hari, dan Avtur 37 hari.

Selain itu, mengoptimalkan seluruh fasilitas dan sarana operasionalnya yang meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 DPPU.

Di antara menyiagakan lebih dari 1.370 SPBU termasuk lebih dari 300 di antaranya menyediakan takjil bagi masyarakat.

Selain itu, mengerahkan 339 unit Motoris Pertamina Delivery Service yang selalu siap menembus kemacetan untuk mengantarkan bahan bakar bagi yang membutuhkan di saat keadaan darurat.

Ada 154 titik SPBU Kantong untuk mengurai kepadatan di SPBU, serta 85 titik Kiosk Pertamina Siaga atau Pertashop Siaga yang menyediakan BBM berkualitas yakni Pertamax Series dan Dex Series di 47 titik lokasi strategis.

Tidak hanya BBM, Pertamina juga menyiapkan lebih dari 48 ribu agen dan outlet LPG Siaga, beroperasi 24 jam bahkan di hari libur untuk memastikan hidangan khas lebaran dapat tersaji di hari yang Fitri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini