Muhammadiyah Diajak Mahfud MD Bangun Kesadaran Masyarakat Tolak Politik Uang pada 2024

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA Muhammadiyah diajak membangun kesadaran kolektif masyarakat agar saat pemilu 2024 nanti tidak menggunakan transaksi uang.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah, Kamis 21 April 2022.

Muhammadiyah menurutnya, harus terus ikut membangun bangsa. Hal itu lantaran Muhammadiyah memiliki peran penting dan ikut berkontribusi bahkan sebelum negara Indonesia lahir.

Mahfud MD juga mengajak Muhammadiyah dan Ormas-ormas Islam lainnya serta semua elemen masyarakat memperkuat kesadaran moral.

Mahfud meminta Muhammadiyah dan Ormas Islam lainnya tidak kehilangan masjid sebagai basis pergerakan dakwahnya oleh paham keagamaan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai keagamaan yang dianut di Indonesia.

Menko Polhukam berharap, Muhammadiyah terus memperkuat hasil ijtihad tokoh-tokoh Islam Indonesia yang telah mendirikan negara Pancasila sebagai darul ahdi was-syahadah.

Oleh sebab itu, lanjut Mahfud, tujuan Muhammadiyah yang menjabarkan ibadah itu bukan hanya ibadah ritual, ibadah mahdhah, tapi juga masuk ke ibadah sosial yang ghairu mahdhah.

Pada kesempatan ini, Mahfud turut menyoroti maraknya budaya saling hujat. Menurut Mahfud, di antara bentuk-bentuk saling hujat itu muncul dalam bentuk berita-berita hoax. Kalimat dipotong atau dijahit sedemikian rupa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Pilkada 2024, PDIP Kulon Progo Jaring Empat Nama Kadernya Maju Bacalon Bupati

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo sedang melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana, menyatakan bahwa penjaringan ini dilakukan melalui rapat kerja cabang yang diadakan serentak di 12 pengurus anak cabang (PAC). Salah satu agenda utama adalah penjaringan dari tingkat bawah untuk bakal calon bupati dan wakil bupati.
- Advertisement -

Baca berita yang ini