Penumpang di Bawah 18 Tahun dari Bandara Soetta Tak Wajib Bawa Hasil Tes Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penumpang berusia di 6-17 tahun yang sudah mendapat vaksin dosis dua tak wajib membawa hasil tes Covid-19 saat hendak berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.

Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi membenarkan bahwa SE tersebut sudah berlaku di Bandara Soekarno-Hatta. ”Iya, sudah berlaku,” kata Holik, Kamis 21 April 2022.

Peraturan bagi penumpang khusus rute domestik tersebut telah berlaku di Bandara Soekarno-Hatta mulai 19 April 2022. “Berlaku (sejak) 19 April,” kata Holik.

PPDN (pelaku perjalanan luar negeri) dengan usia 6-17 tahun dan telah menerima vaksin dosis kedua bebas terhadap kewajiban menunjukkan hasil negatif rapid test antigen. Tetapi wajib melampirkan kartu/sertifikat vaksin dosis kedua

Sementara itu, peraturan yang mengatur soal tes Covid-19 bagi penumpang berusia 17 tahun ke atas aturannya ada dalam SE yang berbeda. Yakni SE Kemenhub Nomor 36 Tahun 2022 dan SE Satgas Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022.

Berdasar kedua aturan itu, penumpang pesawat domestik dari Bandara Soekarno-Hatta yang sudah mendapat vaksin booster tak perlu membawa hasil tes Covid-19.

Sementara itu, penumpang domestik usia di atas 17 tahun yang baru divaksinasi Covid-19 dosis kedua wajib membawa hasil negatif tes PCR yang sampelnya diambil 3 hari sebelum keberangkatan atau hasil negatif tes antigen yang sampelnya diambil dalam waktu 1 x 24 jam sebelum keberangkatan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini