MINEWS, JAKARTA-Jumat 9 Agustus 2019 atau 8 Zulhijah, Jemaah haji mulai bergerak ke Arafah sejak pukul 07.00 pagi tadi waktu Arab Saudi. Nantinya, jutaan umat muslim di dunia bakal menunaikan rukun haji dengan menjalani prosesi wukuf di padang Arafah Sabtu 10 Agustus 2019 atau 9 Zulhijah.
Menurut Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah Subhan Cholid, pergerakan ke Arafah jemaah Indonesia dilakukan secara bergelombang. Mereka dibagi dalam tiga fase mulai pukul 07.00-12.00, 12.00-16.00 serta 16.00-24.00, yang dilayani oleh 21 bus.
Tahun lalu kata dia, biasanya rombongan jemaah sudah sampai di Arafah tengah malam, sehingga Sabtu 9 Zulhijah seluruh jemaah bisa melaksanakan wukuf.
Wukuf di Arafah merupakan rukun inti ibadah haji. Untuk itu, seluruh jemaah haji termasuk yang sedang sakit atau wanita yang sedang haid tetap harus berada di kawasan Arafah pada 9 Zulhijah, minimal sesaat di antara waktu Zuhur hingga waktu Fajar Hari Raya Idul Adha. Adapun wukuf yang paling utama dan sempurna adalah terus menerus berada di Arafah.
Sejak waktu Zuhur hingga magrib tanggal 9 Zulhijah sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Para jemaah yang sakit bisa diantar ke Arafah dengan kendaraan meskipun hanya lewat, yang dikenal dengan istilah safari wukuf.
Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin mengatakan untuk pertama kalinya tenda bagi haji reguler di Arafah dilengkapi dengan air conditioner (AC) pada musim haji 1440H/2019M kali ini.Â
Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk kenyamanan, tetapi juga untuk kesehatan jemaah selama melaksanakan wukuf di Arafah. Diperkirakan pada saat wukuf pada 9 Zulhijah mendatang diperkirakan suhu di Arafah berkisar antara 40 hingga 45 derajat celcius.Â
Dirinya mengajak jemaah haji Indonesia tetap mempertahankan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan istirahat yang cukup jelang masa puncak haji wukuf di Arafah yang akan berlangsung tiga hari lagi.